Diselingkuhi, menyelingkuhi atau jadi selingkuhan. Tiga peran ini sangat menarik belakangan ini. Rasa sakitnya tetap sama di setiap posisi apalagi di dalam kondisi mencintai atau dicintai.
Terkadang manusia sadar jika diselingkuhi tetapi bersikeras memunafikkan diri bahwa "its oke not to be ok". But for me, perselingkuhan itu dimulai saat kita memberikan ruang untuk orang lain hadir dalam hidup kita. Membiarkan seseorang merasakan kehadiran kita dihidupnya atau membiarkan orang merasakan sedikit perhatian berlebihan dari kita.
Menyelingkuhi juga terdapat dua sisi. Mencintai seseorang tanpa perduli sakitnya orang yang masih hadir di hidup kita. Mencintai keduanya atau mencintai salah satu saja. But for me "lebih baik melepaskan yang tidak mampu kita berikan cinta sepenuhnya daripada menyakitinya dengan memberikan hati kepada orang lain.
Menjadi selingkuhan. Ini hal yang paling berat. Apalagi menjadi selingkuhan tapi mencintai orang lain lagi. Atau hanya menjadi selingkuhan. But for me "jika masih belum 100% yakin, maka mencintai seseorang yang mencintai seseorang yang lain yang dimiliki oleh orang lain lagi, maka kondisi ini menjadi lalu kehidupan saja".
Cinta semenarik itu memang. Akan menjadi bahaya jika salah satu ada yang bertindak lebih jauh.
Ya.. aku bisa diam saat mengetahui ada yang salah atau ada yang berbeda atau ada hal yang sedang dipermainkan di dalamnya. Kita tidak pernah bodoh dalam menerima signal di kepala. Hanya saja hati yang coba meredamkan hal apa yang kita pikirkan. Tetapi dalam diam ada batas yang kita tentukan sendiri.
Comments
Post a Comment