Skip to main content

PERKENALAN




Andai saja hari itu aku tak mengajakmu. Andai saja waktu itu aku tak terbangun. Andai saja waktu itu aku malas mendengarmu. Semua yang terjadi hari ini tidak akan pernah ada.
Orang itu asing tapi tatapan, sentuhan dan suara yang terdengar di telingaku tampak tak asing. Seketika diriku yang memudar mulai kembali hingga aku nyaris dalam kondisi sadar saat bersamanya.

"Hei are you okay?" tanyanya di sela lamunanku.

"Ha... ya aku baik saja. Maksudku berusaha baik saja" jawabku.

"Its oke kalau kamu gak mau cerita, aku paham." sambungnya sambil mulai memutar pipet di gelas Milkshake yang dia pesan. Aroma mangga dan Yakult di minumannya membuatku mabuk. Ah ya aku sedang berkomunikasi dengannya, kenapa aku terpengaruh dengan isi minumannya.

"Umm aku cuma pengen sendiri dulu saat ini" jawabku lirih.

"Beneran? Yakin? Keknya bakal susah deh typical kayak kamu" sanggahnya cepat.

Tau apa kamu, pikirku. Sedang aku sudah mengkondisikan diriku untuk hidup sendiri dan menikmati hari-hari tanpa beban. Iya niatku saat itu seperti itu. Menghantikan apapun yang berusaha menyakiti kembali hatiku. Menepis kesempatan orang-orang untuk menghakimi dan mengkritik diriku.
"Setauku si ya, orang kayak kamu ini bagusan mikir cepat cari penggantinya. Gak bisa sendiri ngadepi hidup ini. Dah deh gak usah lebay bilang-bilang mau sendiri dulu" sambungnya. Wajahku kupalingkan ke samping. Aroma makanan meja sebelah mengganggu konsentrasiku. Seketika aku mual karena mulai meragu dengan yang aku yakini. Apa iya pikirku.

"Mungkin ya, kayak cenayang aja kamu" jawabku.

"Hahahahahahaha" gelegar tawanya mengejutkanku. Mataku pun langsung menoleh ke wajahnya. Tanpa beban dia menertawakan kegaduhan hidupku. Sialan pikirku, baru kenal aku sudah ditertawakan begini. 

"Okelah, bagaimana dengan kamu?" tanyaku balik.

"Aku baik saja. Gak ada yang perlu diceritakan" sambarnya ringan. 

Keningku berkerut dan dia kembali tertawa sambil mengatakan kalimat yang memancingku tertawa juga "Jangan sportify kali kening itu". 

Beberapa waktu setelah kita tertawa puas, seolah-olah aku merasa ragaku dan pikiranku tersadar penuh. Aku menikmati pembicaraan ini. Tawanya, candanya, suaranya memabukkanku hingga sesaat aku bisa melupakan betapa mirisnya kehidupanku.
Dan waktu ternyata bercanda dengan kami. Mengakhiri perjumpaan kami yang singkat namun berkesan. Ada sejuta ingatan di kepala yang tersimpan padahal pertemuan hanya terjadi 3 jam saja.
Kami pun berpisah dan saling bertatapan. Ucapan kami malam itu hanya "Selamat Tahun Baru ya! Semoga tahun berikutnya hidup jauh lebih bahagia".

Part 1 - End

Comments

Popular posts from this blog

KULINER DI LUANG PRABANG - LAOS

Maret 2019 Sebelum ke suatu tempat biasanya aku searching dulu kulineran apa yang bisa aku dapatkan di sana. Liat lokasi, harga dan jenis makanan. Banyak kali kan bertebar di internet bermacam-macam blog menerangkan. Ada yang info tentang ke halal-annya dan ada yang asal aja bertabur yang penting enak.  Nah kalau untuk negara ini pasti gak bisa dicari label MUI nya. Asal tidak mengandung #pork dan #alkohol saja, saya rasa sudah cukup. Atau solusi lainnya bawa makanan sendiri atau bawa mie instant ya.  MORNING MARKET LUANG PRABANG Kita tiba di pagi hari dan langsung menuju Morning Market yang katanya sudah buka dari jam 8 pagi. Lokasinya semua tidak ada yang jauh dan sepertinya berjalan kaki saja sudah cukup. Itung-itung sekalian olah raga kan. Apalagi semenjak sudah ada fasilitas google map, sunggu membantu sekali. Ya pastinya harus memastikan agar kuota selama disana cukup.  Karena lokasi yang satu dengan yang lain tidak terlalu jauh, beberapa saat pasti langsung hapal tan

RESTORAN KEMBANG TANJUNG MORAWA

Medan, 19 April 2019 Setiap hari aku itu selalu melewati Restoran Kembang pada saat pergi dan pulang kerja. Dari mulai penimbunan sampai dengan sudah jadi sekarang ini. Banyak simpang siur mengatakan tentang tempat ini. Dari mulai tempat permainan, atau ini adalah cabang Lembur Kuring atau cabang resto yang berada di wilayah sana juga. Apalagi ada kaum yang nyinyirin kalau restonya gak bakal rame karena ada penjual yang tidak elok di satu sejajaran Resto. Duh ya, Restonya segede gaban gitu diributin dengan penjual yang ada di sejejarannya. Dan ini tempat juga di tengah-tengah dengan tembok yang gagah. Aroma apapun gak masuk dan yang ada aroma masakan dia yang keluar sampe kemana-mana buat lapar. Ah itu percakapan orang sirik aja. Dan pada saat sebelum Cheng Beng 2019, mereka langsung gubrak buka dengan nama Restoran Kembang Indonesia. Yang katanya satu group dengan yang di Medan. Duh aku langsung kepengen makan dan seret Thicka Perempuan sebagai salah satu partner kulinerku.

HIDUP YANG LEBIH BAIK

Saat kehilangan itu menjadi hal baik yang pernah terjadi pada diri kita, apakah kita masih akan mengingat rasa sakit itu atau membiarkannya hanyut ke tempat yang kita sendiri lupa jika pernah ada.  Satu persatu secara perlahan semua kenangan akan terangkat di pikiran kita. Dan perasaan pun akan semakin lega. Sampai kamu sadari bahwa selama ini kamu sangat ingin melepaskannya tapi terikat akan sesuatu yang dianggap sakral dan mencoba bertahan.  Tenang ini bukan salahku atau aku yang membuat kesalahan. Paling tidak aku tidak perlu memulai menyakiti atau membawa karma buruk ke kehidupanku selanjutnya. Segalanya sudah terasa cukup dan rasa siksa batin ini sudah menghilang. Ternyata benar kata orang-orang bahwa "waktu bisa memperbaiki segalanya". Hanya terkadang kita suka membodohi diri untuk meraih kembali hal-hal yang sudah diperingatkan alam semesta untuk kita lepaskan.  Aku bersyukur sekali dengan segala yang aku miliki saat ini. Kegiatan baru, teman baru, lingkungan baru dan