Masihkah aku mencintaimu?
Berulang kali aku mengucapkan mantra itu di dalam hati. Masihkah aku mencintaimu atau hanya merindukan banyak kenangan bersamamu.
Entah dimulai dari mana semua ini. Yang aku yakini bahwa alam semesta menghentikan "langkah kita" untuk menjalani hidup ini bersama. Bagiku tidak mudah menemukan jalan setapak yang sama denganku seperti waktu kita bersama dulu. Bagaimana mungkin aku tidak terluka saat kau terluka juga. Bagaimana mungkin jiwaku tenang saat ku tau jiwamu tidak tenang juga. Bagaimana mungkin waktu bisa dengan mudah ku lewati saat ku tau kau tak mudah juga melewatinya.
Aku dan segala isi jiwaku tidak akan pernah membencimu. Kita tumbuh bersama, belajar bersama, saling mengisi hingga mungkin sampai gelasku penuh namun tidak gelasmu. Masih banyak ruang kosong yang masih bisa diisi dengan banyak hal di dunia ini. Mungkin aku yang telah menyerah atas semuanya. Tidak bisa mengimbangi semua hal yang kau inginkan lebih di dunia ini. Percayalah aku selalu terus mencoba, sampai aku merasa bahwa aku hanya akan menjadi penghambat hidupmu.
Jika aku masih bisa bercerita saat melihatmu untuk pertama kali. Maka coffeeshop itu, buku itu, tawa itu, tangga itu dan kaca jendela mobil itu bisa membantuku untuk menggambarkan dengan jelas apa yang terjadi. Tidak mudah semua itu dijalani. Tidak mudah membuatmu yakin padaku dan tidak mudah membuatmu untuk menjatuhkan segalanya di tanganku. Rasa percaya itu membuatku yakin bahwa tidak ada hal yang bisa menghentikan langkahku untuk membahagiakanmu.
Aku lupa dengan janjiku untuk selalu menjagamu, memberikan yang terbaik untukmu. Melindungimu dan selalu menghapus lukamu yang terkadang sering terbuka kembali. Maafkan aku yang telah mengecewakanmu dan memberikan luka baru di hidupmu. Semoga cita-citamu dan cita-citaku akan tetap kita kejar walaupun tidak harus bersama.
Merry Christmas untuk semua yang merayakannnya.
All is well - Y
Comments
Post a Comment