Skip to main content

MASIHKAH AKU MENCINTAIMU?




Masihkah aku mencintaimu?

Berulang kali aku mengucapkan mantra itu di dalam hati. Masihkah aku mencintaimu atau hanya merindukan banyak kenangan bersamamu. 

Entah dimulai dari mana semua ini. Yang aku yakini bahwa alam semesta menghentikan "langkah kita" untuk menjalani hidup ini bersama. Bagiku tidak mudah menemukan jalan setapak yang sama denganku seperti waktu kita bersama dulu. Bagaimana mungkin aku tidak terluka saat kau terluka juga. Bagaimana mungkin jiwaku tenang saat ku tau jiwamu tidak tenang juga. Bagaimana mungkin waktu bisa dengan mudah ku lewati saat ku tau kau tak mudah juga melewatinya.

Aku dan segala isi jiwaku tidak akan pernah membencimu. Kita tumbuh bersama, belajar bersama, saling mengisi hingga mungkin sampai gelasku penuh namun tidak gelasmu. Masih banyak ruang kosong yang masih bisa diisi dengan banyak hal di dunia ini. Mungkin aku yang telah menyerah atas semuanya. Tidak bisa mengimbangi semua hal yang kau inginkan lebih di dunia ini. Percayalah aku selalu terus mencoba, sampai aku merasa bahwa aku hanya akan menjadi penghambat hidupmu.

Jika aku masih bisa bercerita saat melihatmu untuk pertama kali. Maka coffeeshop itu, buku itu, tawa itu, tangga itu dan kaca jendela mobil itu bisa membantuku untuk menggambarkan dengan jelas apa yang terjadi. Tidak mudah semua itu dijalani. Tidak mudah membuatmu yakin padaku dan tidak mudah membuatmu untuk menjatuhkan segalanya di tanganku. Rasa percaya itu membuatku yakin bahwa tidak ada hal yang bisa menghentikan langkahku untuk membahagiakanmu.

Aku lupa dengan janjiku untuk selalu menjagamu, memberikan yang terbaik untukmu. Melindungimu dan selalu menghapus lukamu yang terkadang sering terbuka kembali. Maafkan aku yang telah mengecewakanmu dan memberikan luka baru di hidupmu. Semoga cita-citamu dan cita-citaku akan tetap kita kejar walaupun tidak harus bersama.

Merry Christmas untuk semua yang merayakannnya.

All is well - Y

Comments

Popular posts from this blog

KULINER DI LUANG PRABANG - LAOS

Maret 2019 Sebelum ke suatu tempat biasanya aku searching dulu kulineran apa yang bisa aku dapatkan di sana. Liat lokasi, harga dan jenis makanan. Banyak kali kan bertebar di internet bermacam-macam blog menerangkan. Ada yang info tentang ke halal-annya dan ada yang asal aja bertabur yang penting enak.  Nah kalau untuk negara ini pasti gak bisa dicari label MUI nya. Asal tidak mengandung #pork dan #alkohol saja, saya rasa sudah cukup. Atau solusi lainnya bawa makanan sendiri atau bawa mie instant ya.  MORNING MARKET LUANG PRABANG Kita tiba di pagi hari dan langsung menuju Morning Market yang katanya sudah buka dari jam 8 pagi. Lokasinya semua tidak ada yang jauh dan sepertinya berjalan kaki saja sudah cukup. Itung-itung sekalian olah raga kan. Apalagi semenjak sudah ada fasilitas google map, sunggu membantu sekali. Ya pastinya harus memastikan agar kuota selama disana cukup.  Karena lokasi yang satu dengan yang lain tidak terlalu jauh, beberapa saat pasti langsung hapal tan

RESTORAN KEMBANG TANJUNG MORAWA

Medan, 19 April 2019 Setiap hari aku itu selalu melewati Restoran Kembang pada saat pergi dan pulang kerja. Dari mulai penimbunan sampai dengan sudah jadi sekarang ini. Banyak simpang siur mengatakan tentang tempat ini. Dari mulai tempat permainan, atau ini adalah cabang Lembur Kuring atau cabang resto yang berada di wilayah sana juga. Apalagi ada kaum yang nyinyirin kalau restonya gak bakal rame karena ada penjual yang tidak elok di satu sejajaran Resto. Duh ya, Restonya segede gaban gitu diributin dengan penjual yang ada di sejejarannya. Dan ini tempat juga di tengah-tengah dengan tembok yang gagah. Aroma apapun gak masuk dan yang ada aroma masakan dia yang keluar sampe kemana-mana buat lapar. Ah itu percakapan orang sirik aja. Dan pada saat sebelum Cheng Beng 2019, mereka langsung gubrak buka dengan nama Restoran Kembang Indonesia. Yang katanya satu group dengan yang di Medan. Duh aku langsung kepengen makan dan seret Thicka Perempuan sebagai salah satu partner kulinerku.

HIDUP YANG LEBIH BAIK

Saat kehilangan itu menjadi hal baik yang pernah terjadi pada diri kita, apakah kita masih akan mengingat rasa sakit itu atau membiarkannya hanyut ke tempat yang kita sendiri lupa jika pernah ada.  Satu persatu secara perlahan semua kenangan akan terangkat di pikiran kita. Dan perasaan pun akan semakin lega. Sampai kamu sadari bahwa selama ini kamu sangat ingin melepaskannya tapi terikat akan sesuatu yang dianggap sakral dan mencoba bertahan.  Tenang ini bukan salahku atau aku yang membuat kesalahan. Paling tidak aku tidak perlu memulai menyakiti atau membawa karma buruk ke kehidupanku selanjutnya. Segalanya sudah terasa cukup dan rasa siksa batin ini sudah menghilang. Ternyata benar kata orang-orang bahwa "waktu bisa memperbaiki segalanya". Hanya terkadang kita suka membodohi diri untuk meraih kembali hal-hal yang sudah diperingatkan alam semesta untuk kita lepaskan.  Aku bersyukur sekali dengan segala yang aku miliki saat ini. Kegiatan baru, teman baru, lingkungan baru dan