Skip to main content

PENGALAMAN NGINAP DI SUITE ROOM FAVEHOTEL MEDAN


Periode menginapku di tanggal 24 ke 25 Agustus 2019 dan ku memilih staycation di Favehotel Medan sebagai salah satu hotel favorit ku. Jadi pas rejeki dapet nginap di kamar Suite Room nya. Hanya berdua aja sih kami waktu itu jadi semacam pesta kecil-kecilan walau kegiatan hanya diisi leyeh-leyeh di sofa sambil nonton film.
O iya aku bukan reviewer kamar hotel tapi hanya coba-coba menulis apa yang kurasakan selama menginap disana. Soalnya beberapa kali nginap belum pernah ngerasain kecewa sih ya. Jadi mumpung bisa nginap di Suite Room nya so sekalian aku abadikan aja kisahnya.

Begitu sampai di lantai paling tinggi (lantai 12) kita langsung masuk ke dalam ruangan yang gede dengan berisikan seperangkat sofa, TV, 2 AC, bopet, kulkas dan meja makan. Terdapat dua pintu lagi yang satu ke kamar dan yang satu ke kamar mandi tamu. Aku coba mengeksplore ke jendela yang terpampang lebar dah wah pemandangan bener cakep, apalagi kalau malam hari.



Aku periksa kamar mandi tamu yang menggunakan pintu geser dan ternyata memang untuk tamu ya sebab gak ada shower to shower hehehehe. Only toilet dan wastafel. Trus ku masuk ke inti peristirahatanku ke kamar tidur.
Dengan satu tempat tidur besar, kamar mandi, sofa dan meja kerja sungguh membuatku nyaman karena semua ornamen berdampingan sehingga ku tak kehilangan Tika di kamar. Beda waktu di Junior Suite kemaren yang satu kamar itu gede tanpa sekat dan aku bisa kehilangan Tika yang kadang di sudut ntah mana. Hahahhaha

Kek biasa dong ya ku membuka sana sini membongkar sana sini dan semua kinclong tertata rapi. Mencoba ke jendela dulu karena kalau rebahan bakal di toyor Tika karena dia mau moto dan buat video. Duh aku suka jendela besar di kamar, karena kalau udah jam 8an malam di jalan bakalan banyak lampu rem yang menyala bebarengan karena macet.


Setelah siap merapikan baju di lemari dan meletakkan tas di bopet dan mengganti baju, mulailah ku rebahan dan siap mengguncang tempat tidur. Tapi masih diusir karena masih sore belum waktunya tidur. Baiklah aku mulai kerja di meja kerjanya (faktanya cari lagu di spotify) biar suasana kamar agak remang-remang. Setelah itu ku melirik Tika yang mulai bergrilya membuka mie sedap cup dan menyeduh "aku lapar" katanya. What????? baru sejam yang lalu kami makan segerobak di Lime Restonya.

Setelah lelah bekerja eceknya ku mulai rebahan dan pasang tv menonton Frozen (jangan diganggu waktu itu). Dan tentu saja Tika masih sibuk dengan mie cupnya yang hanya dibagi aku sedikit sambil bertelepon ria. Beneran ya rilex banget staycation di kota sendiri. Tanpa gangguan ketuk pintu atau tanpa suara langkah diluar atau suara keriuhan dari luar jendela. Semua terasa senyap sambil dengerin lagu yang mengalun lembut terus-terusan tanpa batas. 

Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore hingga lambung terasa kriuk-kriuk. Padahal awalnya mau Grab atau Gojek dari luar kan tapi kok mager kali karena cuaca diluar hujan dan kamar dingin. Apalagi diluar ada meja makan kenapa gak digunai dengan semestinya. So Tika memencet tombol dan memesan Mie Kuah dan Nasi Goreng Iga Bakar. Awwww gak lama menunggu tiba-tiba "teng tong" bel kamar pun menjerit dan bergegas ku membuka pintu.

"Makasih ya mbak udah jauh-jauh antar makanan ke sini" godaku ke si mbak pegawainya saat setelah selesai meletakkan segalanya yang kami pesan di atas meja. Senyum saja dan itu yang kusuka disini. Pegawai hotel disini semuanya tanpa tekecuali itu ramah banget dan tetap dengan pandangan lurus kalau ke kamar. Melihat kita saat kita ajak komunikasi. Ya namanya menjaga privasi kita dong ya. Tapi kalau diluar kamar kita bakal ditegur sapa ramah. Apalagi udah pada kenal karena sering nongkrong di restonya.

Makanan di favehotel ini banyak ragamnya. Mulai dari western sampe khas Indonesia. Dan Chef nya bener-bener konsen perihal rasa dan kualitas bahan. Maka jangan heran kalo sold out sebab mereka untuk bahan yang gak bisa tahan lama tidak di stock banyak-banyak agar terjaga kualitasnya. So kalo lagi sial kadang aku gak bisa nikmati sup buntut mereka, karena siangnya udah banyak yang order alias sold out. Yah kunjung berikutnya la atau pesan lewat telp dulu kalo kepengen kali.

Selesai makan dan berkegiatan kita pun mulai pasang lagu slow jazz dan menunggu kantuk datang. Sambil ngobrol tentang si A, B dan C (bukan gibah ya). Larut mulai menjelang dan Tika mulai menyeduh teh dan madu yang kami bawa dari rumah. Minum sembari melihat luar dari balik jendela. Begitu luas dan banyak bintik-bintik lampu. Ah hidup ini pun kadang bahagia kadang riwet. Tapi di sesi waktu itu terasa nyaman sekali.

Ngantuk mulai menyerang dan kumulai membersihkan diri sebelum menutup mata beristirahat sampai besok pagi.


Mencari - cari perkakas kamar mandi yang hilang eh ternyata di dalam kotak putih yang udah tertata rapi. Emang dasar gaptek akunya. Dan ku melirik ada hair dryer di kamar mandi yang artinya hair dryer ku bisa tak usah dikeluarkan lagi. Lumayan kan gak repot hari-hari ku menggulung kabel sana sini.

Selesai bersih-bersih kamipun mulai menutup hari dan tidur dengan nyenyak tanpa gangguan sama sekali. Bangun di pukul 9 pagi dan mencoba buat keributan agar Tika bangun dan bisa pergi sarapan. Secara aku suka banget sarapan Lontong Medan disini yang bener-bener endes rasanya. Belum lagi segalanya banyak x pilihan yang bisa buat gendut. Gak pernah kusia-siakan.

Btw kamar ini yang dihargai sekitaran 1.6 juta dan enaknya kalau kita undang temen atau meeting seperti kunjungan gitu ya. Kalau bedua seperti kami asiknya mau santai tapi luas ya di Junior Suite. So gimana kamar lainnya?? sama aja nyaman dan perlakuannya. Beda cuma ukuran kamarnya aja dan lantainya.






Comments

  1. "izin share ya admin :)
    buruan gabung bersama kami,aman dan terpercaya
    ayuk... daftar, main dan menangkan
    Line : agen365
    WA : +855 87781483 :)
    Silakan di add ya contaknya dan Bergabung juga ya :)"

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

KULINER DI LUANG PRABANG - LAOS

Maret 2019 Sebelum ke suatu tempat biasanya aku searching dulu kulineran apa yang bisa aku dapatkan di sana. Liat lokasi, harga dan jenis makanan. Banyak kali kan bertebar di internet bermacam-macam blog menerangkan. Ada yang info tentang ke halal-annya dan ada yang asal aja bertabur yang penting enak.  Nah kalau untuk negara ini pasti gak bisa dicari label MUI nya. Asal tidak mengandung #pork dan #alkohol saja, saya rasa sudah cukup. Atau solusi lainnya bawa makanan sendiri atau bawa mie instant ya.  MORNING MARKET LUANG PRABANG Kita tiba di pagi hari dan langsung menuju Morning Market yang katanya sudah buka dari jam 8 pagi. Lokasinya semua tidak ada yang jauh dan sepertinya berjalan kaki saja sudah cukup. Itung-itung sekalian olah raga kan. Apalagi semenjak sudah ada fasilitas google map, sunggu membantu sekali. Ya pastinya harus memastikan agar kuota selama disana cukup.  Karena lokasi yang satu dengan yang lain tidak terlalu jauh, beberapa saat pasti langsung hapal tan

RESTORAN KEMBANG TANJUNG MORAWA

Medan, 19 April 2019 Setiap hari aku itu selalu melewati Restoran Kembang pada saat pergi dan pulang kerja. Dari mulai penimbunan sampai dengan sudah jadi sekarang ini. Banyak simpang siur mengatakan tentang tempat ini. Dari mulai tempat permainan, atau ini adalah cabang Lembur Kuring atau cabang resto yang berada di wilayah sana juga. Apalagi ada kaum yang nyinyirin kalau restonya gak bakal rame karena ada penjual yang tidak elok di satu sejajaran Resto. Duh ya, Restonya segede gaban gitu diributin dengan penjual yang ada di sejejarannya. Dan ini tempat juga di tengah-tengah dengan tembok yang gagah. Aroma apapun gak masuk dan yang ada aroma masakan dia yang keluar sampe kemana-mana buat lapar. Ah itu percakapan orang sirik aja. Dan pada saat sebelum Cheng Beng 2019, mereka langsung gubrak buka dengan nama Restoran Kembang Indonesia. Yang katanya satu group dengan yang di Medan. Duh aku langsung kepengen makan dan seret Thicka Perempuan sebagai salah satu partner kulinerku.

HIDUP YANG LEBIH BAIK

Saat kehilangan itu menjadi hal baik yang pernah terjadi pada diri kita, apakah kita masih akan mengingat rasa sakit itu atau membiarkannya hanyut ke tempat yang kita sendiri lupa jika pernah ada.  Satu persatu secara perlahan semua kenangan akan terangkat di pikiran kita. Dan perasaan pun akan semakin lega. Sampai kamu sadari bahwa selama ini kamu sangat ingin melepaskannya tapi terikat akan sesuatu yang dianggap sakral dan mencoba bertahan.  Tenang ini bukan salahku atau aku yang membuat kesalahan. Paling tidak aku tidak perlu memulai menyakiti atau membawa karma buruk ke kehidupanku selanjutnya. Segalanya sudah terasa cukup dan rasa siksa batin ini sudah menghilang. Ternyata benar kata orang-orang bahwa "waktu bisa memperbaiki segalanya". Hanya terkadang kita suka membodohi diri untuk meraih kembali hal-hal yang sudah diperingatkan alam semesta untuk kita lepaskan.  Aku bersyukur sekali dengan segala yang aku miliki saat ini. Kegiatan baru, teman baru, lingkungan baru dan