Maret 2019
Sebelum ke suatu tempat biasanya aku searching dulu kulineran apa yang bisa aku dapatkan di sana. Liat lokasi, harga dan jenis makanan. Banyak kali kan bertebar di internet bermacam-macam blog menerangkan. Ada yang info tentang ke halal-annya dan ada yang asal aja bertabur yang penting enak. Nah kalau untuk negara ini pasti gak bisa dicari label MUI nya. Asal tidak mengandung #pork dan #alkohol saja, saya rasa sudah cukup. Atau solusi lainnya bawa makanan sendiri atau bawa mie instant ya.
MORNING MARKET LUANG PRABANG
Kita tiba di pagi hari dan langsung menuju Morning Market yang katanya sudah buka dari jam 8 pagi. Lokasinya semua tidak ada yang jauh dan sepertinya berjalan kaki saja sudah cukup. Itung-itung sekalian olah raga kan. Apalagi semenjak sudah ada fasilitas google map, sunggu membantu sekali. Ya pastinya harus memastikan agar kuota selama disana cukup.
Karena lokasi yang satu dengan yang lain tidak terlalu jauh, beberapa saat pasti langsung hapal tanpa perlu sering-sering gunakan map.
Begitu masuk pasar yang super duper banyak turisnya, aku sampai terhenyak. Banyak hal yang gak terbiasa kulihat di jual disana. Semacam kodok atau ulat-ulatan yang bergeliat. Tapi banyak juga jual daun-daun teh yang beragam semacam untuk dijadikan oleh-oleh. Nah pas disana kebetulan ku melihat si mbak-mbak jualan COCONUT CAKE yang langsung dipanggang disana. Sebungkus daun dengan isian beberapa biji dihargai 5000 kip saja. Rasanya lembut dengan biratan keras panggangan di luar. Semacam kue serabi tapi ini lebih lembut. Dan rasa manis yang kuat tapi tak menyakitkan.
COCONUT CAKE |
KWETIAU BEEF |
MIE BALAP |
PULUT HITAM |
AIR TEBU |
Pas dari Medan udah penasaran kali dengan Resto yang satu ini. Berada di 49/3 Wisunalat Road, Luang Prabang, Laos. Cukup perjuangan kita berjalan kaki selama belasan menit untuk bisa tiba di tempat makan ini.
Tempatnya tidak terlalu besar tapi mencukupi. Dengan aksesoris bambu-bambu yang tertancap manja di setiap sisinya. Saat kita datang untuk makan siang, suasana tidak terlalu ramai. Mungkin karena dia tidak terletak di pinggir jalan atau inti tempat wisatawan. Tapi berada di dalam sebuah jalan yang serupa gang besar.
Setelah melihat menu dan bertukar pikiran dengan pegawainya tentang apa yang rekomen untuk dipesan, akhirnya kami memutuskan memilih 3 menu saja untuk berdua.
KAO LAD NAH PAT KA PAO KAI (22.000 KIP) |
FRIED RICE WITH SEAFOOD (25.000 KIP) |
TAM MAK HOONG (15.000 KIP) |
JUICE MANGO (10.000 KIP) |
NIGHT MARKET LUANG PRABANG
Kalau mau ke Night Market ikutin aja maping jalan di google dijamin nyampe hahaha. Soalnya kami gitu juga sih ngikutin map yang ada sampe masuk ke kuil dan keluar lagi. Melewati jalan gelap dan tangga kemudian lorong yang di kanan dan kiri ada kedai makan. Tapi entah kenapa gelap pun kami merasa aman. Oh iya kalau ke Night Market jangan kemalaman ya, soalnya jam 22.00 wib mereka sudah mulai packing untuk tutup.
Di Night Market kamu bisa cari makanan atau mau berburu oleh-oleh semua ada. Kalau mau cari khasnya Luang Prabang selain yang ada tulisan Laos atau Luang Prabang sepertinya barang-barang hampir sama dengan yang di Thailand. Jadi agak kesulitan kalau mau bawa oleh-oleh khas mereka selain yang bertuliskan atau magnet kulkas hehe.
Nah makanan yang harus diburu kalau ke Night Market di Luang Prabang yang paling utama itu makanan all u can eat vegetarian di dalam gang. Sepanjang jalan kamu bakalan berhimpit dengan makanan atau manusia yang beragam negaranya. Letak gangnya disamping Cafe Indigo.
BUFFET VEGETARIAN (15RB KIP/ORG) |
SODA WATER (5.000 KIP) |
SANDWICH AYAM (10.000 KIP) |
Di malam terakhir kita sedikit bingung kepengen makan yang berkuah-kuah habis ngetenin meja dua orang yang sedang asik seruput-seruput kuah dengan bowl yang besar. Langsung aja si Tika melirik kesana sini mencari yang sesuai. Dan ternyata ada satu kios ngejual semacam lok-lok tapi bakal direbus dengan sayur dan mie yang kita pilih.
Lupa banget seporsi berapa duit sebab dia hitung berdasarkan yang kita pilih isiannya. So caranya kita tunjuk beberapa yang kita inginkan untuk perdagingan, kemudian pilih sayur dan pilih mie. Setelah itu mereka bakal rebus dan masak dengan kuah segar mereka dan langsung dihidangkan panas-panas ke kita.
Rasa kuahnya mirip tomyam yang gak bersantan. Jadi kalau dijadikan makan malam ini lumayan cocok kan. Kalau ke pasar malam sih memang harus dicoba biar merasakan sensasi memilih-milih dan menikmati gurih kuahnya.
IKAN BAKAR
Nah dimana-mana di setiap tempat makan baik itu Morning Market atau di Night Market dan di tempat wisata. Rata-rata mereka suka berjualan panggang-panggangan. Segalanya dipanggang lah pokoknya. Jadinya kalau gak makan kan gak seru. Dan salah satu pilihan kami untuk makan panggangan saat kami ke Kuang Si Waterfall. Ada salah satu warung yang sejajar dengan pintu masuk Kuang Si Waterfall dengan pajangan banyak jualan Juice.
Jangan terlalu berharap menggunakan bahasa Inggris disini. Cukup buka buku menu dan tunjuk yang kamu mau. Dah selesai masalah pemesanan. Kita pesan Ikan panggangnya yang cukup gedenya buat makan berdua. Ikannya seger dan walawpun tidak crispy tapi karena dimasak begitu lama, dagingnya jadi lembut meresap dan mateng. Nah kalau disini jangan lupa minta cabe cocolannya ya. Itu super duper luar biasa nikmatnya. Padahal cuma cocolan cabe kuah-kuah gitu. Bukan mirip cabe giling kita yang padet. Beda dan lebih jauh nampol rasanya.
IKAN PANGGANG (30.000 KIP) |
TOM YAM SEAFOOD (LUPA) |
JUICE CAMPUR (10.000 KIP) |
Menuju Kuang Si Waterfall atau kepulangannya coba singgahkan sejenak ke Laos Buffalo Dairy. Bayangkan Ice Cream dari susu Kerbau. Gak terfikir awalnya perihal kerbau dan baru tersadar setelahnya bahwa memang Luang Prabang sangat identik dengan olahan Kerbaunya. Baik dari susu maupun dagingnya. Kalau soal rasa, si Ice Cream Kerbau ini gak terlalu berlemak. Dia tetap terasa tekstur Ice Creamnya tapi tidak berat. Jadi bisa santai aja makannya tanpa rasa bersalah apapun hahaha.
ONE SCOOP ICE CREAM (15.000 KIP) |
COCONUT GARDEN RESTAURANT
Sepanjang perjalanan makan di Luang Prabang. Kami mewajibkan diri sendiri makan di tempat yang sedikit lebih mevvah ala-ala restaurant. Dari beberapa tempat yang kami googling, jatuh hatinya hanya di Coconut Garden Restaurant. Sebab dari review yang didapat kalau resto ini terdapat juga menu khas Luang Prabang yaitu pulut merah dan olahan daging kerbau.
Kalau resto yang agak sedikit besar begini rata-rata pegawainya aktif bahasa Inggrisnya. Ya iyalah secara banyak tamunya orang bulek yang makan-makan disana. Jadi mau gak mau mereka harus bisa berkomunikasi dengan baik.
SAI OUA KROUAILLE (46.000 KIP) |
TOM SOM KAI (34.000 KIP) |
STICKY RICE / KHAO NIAO (10.000 KIP) |
PAPAYA SALAD RESTAURANT
Sebenarnya kemaren itu bisa ketemu tempat resto ini karena kesasar mencari makanan tapi gak nemu. Soalnya mencari tempat makan yang harus dekat-dekat Wat Xieng Thong Temple biar jalan kakinya searah.
Tempatnya kecil aja loh seperti tampak bukan tempat makan hanya kios-kios kede jualan rujak gitu. Eh ternyata pas kita tanya dan lihat menu ada menu makanan yang memang untuk makan siang gitu. Pas duduk semacam diatur-atur gitu mau duduk dimana padahal masih sepi saat jam kita datang. Setelah pesan menu kita liatin sana sini tempat makannya dan ternyata sepertinya disini terkenal Salad nya, sebab banyak foto-foto bareng artis Thailand disini. Thailand atau Korea ya hahaha gak taulah.
AYAM PANGGANG (15.000 KIP) |
TELUR DADAR (15.000 KIP) |
PAPAYA SALAD (40.000 KIP) |
KEDAI MAKAN DI PUSAT WILAYAH HOSTEL
Kalau untuk kedai lokal yang bertaburan di seputar wilayah hostel di Luang Prabang ku gak saranin deh. Tapi kalau terpaksa dan gak ada waktu hunting lagi ya monggo silahkan. Walau menurutku kemungkinan ditempat lain bisa lebih enak.
Kedai begini semacam warkop gitu typenya. Dengan suasana tempat makan yang sama dan menu yang terpampang sama juga tapi sedikit pengunjung. Tapi karena kita sudah harus makan siang dan harus kembali ke penginapan segera untuk keberangkan kembali pulang waktu itu, jadi mau gak mau cari makanan yang terdekat dari penginapan.
Kita pilih random saja tempatnya dan ternyata ya not bad la masih bisa dimakan tapi tidak terbaik.
MIE KUNING GORENG (20.000 KIP) |
MIE KUAH AYAM (18.000 KIP) |
Kita gak tau apakah semua yang mirip becita rasa yang sama atau memang penjualnya lagi malas-malasan masak makanya seperti ini atau memang begini seharusnya rasa. Kita gak tau juga sih.
Secara keseluruhan makanan di Luang Prabang Laos cocok buat kami dan tidak terlalu bermasalah. Walau cita rasanya agak sedikit unik tapi menurut kita segar dan fresh. Semua tergantung masing-masing sih ya. Tapi saya sungguh sangat bahagia dan tidak menyesal telah memilih Luang Prabang sebagai destinasi kuliner waktu itu. Love it!
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete