Skip to main content

RESTORAN JIMBARAN MEDAN

 JL. Babura Baru no. 47 Medan
Walaupun suasana panas dan gelap but yes... kita bener2 happy berada disini. Dari mulai awalnya gerbang rambut sampe ikat rambut hahahahahaha. Point nya kita bertiga baru ini injakkan kaki ke Resto Jimbaran yang notabene udah hadir belasan tahun yang lalu. 
Setiap x lewatin persimpangan jalan, gw selalu liat pamplet rumah makan Jimbaran. Kepengen sih kesana, tapi memikirkan siapa aja kudu dibawa kesana dan bagaimana jika suasananya gak nyaman. Maklum gw sama meueat memang sang pujangga kuliner but gak bisa sembarang duduk makan juga. Soalnya kita selalu memikirkan bentuk hidangan dan porsi makanan seperti apa. Jujur kita katakan kalo kuat niat kesini karena pengaruh review blog @makanmana yang kebetulan juga @dealmedan ada jual voucher makan berempat seharga 200rb. 
Wokeh.. di tanggal terakhir masa berlakunya voucher yakni weekend tgl 5 Maret 2016, partner kuliner kita L3dia bisa join untuk meramaikan lambung. Maklum jadwal si mbak itu selalu padet hehehehe..

Begitu masuk kita dihadapkan suasana luas yang tersendiri dan di dekor ala2 Bali. Parkir juga luas dan dijaga oleh pihak keamanan. So bisa makan dengan tenang. 

Nah.. jangan harap liat harga di buku menu coz mereka hanya letakkan harga di dapur etalase ikan2 mereka. Pilih ikan sambilan liat per gram nya berapaan. Baru deh mesan ikannya mau diapain. Kalo kemari, dijamin wangi tubuh kita pun berubah, wangi asap hahahaha.

Sayangnya kipas anginnya mini banget, jadinya hanya kena ujung2 bulu kuduk aja alias gak kerasa sama sekali. Memang sih open air yang di buat tanpa sekat so angin bisa masuk dari mana aja. Tapi saat kondisi medan lagi terik, kami dihadapkan dengan gerah yang gak ada akhirnya. 

Nah.. kalau sudah pesan tempat, meja2 sudah disusun rapi dengan piring rotan beralaskan daun pisang dan dihimpit tempat kobokan. Konsepnya sih oke, tapi harusnya cuci tangannya gak perlu juga diletakkan di atas daun pisangnya. Kita gak tau bawah cuci tangannya bersih atau tidak. 

Waktu itu pesanan cukup lama datang dan kita maklumi karena ada menu ikan bakarnya. But wait saat meja setelah kita datang sudah hadir makanannya, empedu gw rasanya kayak kena senggol (alias emosi). Gw langsung di kode meueat untuk protes ke pelayannya. Bener aja, bgt mata gw ketuju ke pelayan, salah satu dari mereka terkejut dan buru2 ke dapur ambil pesanan kita. Kayaknya mereka lupa. Tapi gak apalah...,,

Kakap Bakar saos Jimbaran 19.500++/ons **** Berhubungan beli pake voucher, kita gak tau berapa harga pasti sesuai ons nya. Yang pasti begitu hadir ikannya, warnanya begitu menarik dan horor. Memeng menu pilihan yang ini, saosnya begitu enak, menyerap sampe ke daging2nya. Walaupun wajah ikannya sedikit mengerikan mirip video game Resident Evil. Hahahaha.. Seperti biasa, meueat paling doyan makan tulang sedangkan gw dan L3dia lebih doyan dagingnya. 

Cumi Goreng Tepung 45rb++*** Nah porsinya lumayan gede nih. Gw sampe pening ngabisin coz meueat gak makan sedangkan L3dia hanya makan sikit. Udah kita angin2kan, kulitnya tetap crispy dan daleman daging cumi nya juga gak alot2 kali. Gw suka ini

Cah Kangkung 35rb++ ** Bagi gw rasanya too flat dan gak nendang sama sekali. Untuk 35rb dengan penampakan seperti ini kayaknya kemahalan deh. Tapi mungkin karena ini pake voucher, jadinya mereka kasi cah kangkung polos hehehehe...

Sate Lilit Ikan 50rb++ Awal makanan ini datang gw begitu bersemangat karena dagingnya kelihatan tebal dan mengkilat. Kalau kata gw makanan ini ganteng. Apalagi liat meueat dan L3dia makan kayak no problemo apapun. So gw tes in the ending suapan nasi di piring. OMG!! gw bingung awalnya ini daging apa?? gw tanya temen gw jawabnya beda2. Gw ngerasa ada aroma yang beda dan rasa yang aneh di lidah gw. Kayaknya daging udah lama dan aroma bambu nya lembab banget. Hanya seperempat aja di tusukannya gw bisa makan. Ini bener2 gagal dan buruk di lidah gw.

Sambel yang disajikan ada dua macem, kecap dan belacan goreng dan satupun gak ada yang pedas. Amsiong deh gw.



Nah..ini dia gw paling demen, biar gak seberapa tapi begitu bernilai buat gw. Kita diberikan compliment buah seger dari Jimbaran. Pelayannya juga ramah2 dan berusaha untuk murah senyum. Jadinya makanan terasa the best semua dan suasana panas pun jadi adem. 
Kita menikmati malam itu dengan alunan keletihan penyanyinya "Lelaaaaah..lelaaah hati ini, tak jua menyatu....." hahahaha.. Semakin larut haripun semakin sejuk dan siapa sangka ternyata Jimbaran semakin banyak pengunjungnya. Nice place n love it!!


Comments

  1. mana bunga berbunga nya? hahaha mana foto patungnya? hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahhaa.. yang itu jangan di post la.. gak enak hati awak

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

KULINER DI LUANG PRABANG - LAOS

Maret 2019 Sebelum ke suatu tempat biasanya aku searching dulu kulineran apa yang bisa aku dapatkan di sana. Liat lokasi, harga dan jenis makanan. Banyak kali kan bertebar di internet bermacam-macam blog menerangkan. Ada yang info tentang ke halal-annya dan ada yang asal aja bertabur yang penting enak.  Nah kalau untuk negara ini pasti gak bisa dicari label MUI nya. Asal tidak mengandung #pork dan #alkohol saja, saya rasa sudah cukup. Atau solusi lainnya bawa makanan sendiri atau bawa mie instant ya.  MORNING MARKET LUANG PRABANG Kita tiba di pagi hari dan langsung menuju Morning Market yang katanya sudah buka dari jam 8 pagi. Lokasinya semua tidak ada yang jauh dan sepertinya berjalan kaki saja sudah cukup. Itung-itung sekalian olah raga kan. Apalagi semenjak sudah ada fasilitas google map, sunggu membantu sekali. Ya pastinya harus memastikan agar kuota selama disana cukup.  Karena lokasi yang satu dengan yang lain tidak terlalu jauh, beberapa saat pasti langsung hapal tan

RESTORAN KEMBANG TANJUNG MORAWA

Medan, 19 April 2019 Setiap hari aku itu selalu melewati Restoran Kembang pada saat pergi dan pulang kerja. Dari mulai penimbunan sampai dengan sudah jadi sekarang ini. Banyak simpang siur mengatakan tentang tempat ini. Dari mulai tempat permainan, atau ini adalah cabang Lembur Kuring atau cabang resto yang berada di wilayah sana juga. Apalagi ada kaum yang nyinyirin kalau restonya gak bakal rame karena ada penjual yang tidak elok di satu sejajaran Resto. Duh ya, Restonya segede gaban gitu diributin dengan penjual yang ada di sejejarannya. Dan ini tempat juga di tengah-tengah dengan tembok yang gagah. Aroma apapun gak masuk dan yang ada aroma masakan dia yang keluar sampe kemana-mana buat lapar. Ah itu percakapan orang sirik aja. Dan pada saat sebelum Cheng Beng 2019, mereka langsung gubrak buka dengan nama Restoran Kembang Indonesia. Yang katanya satu group dengan yang di Medan. Duh aku langsung kepengen makan dan seret Thicka Perempuan sebagai salah satu partner kulinerku.

HIDUP YANG LEBIH BAIK

Saat kehilangan itu menjadi hal baik yang pernah terjadi pada diri kita, apakah kita masih akan mengingat rasa sakit itu atau membiarkannya hanyut ke tempat yang kita sendiri lupa jika pernah ada.  Satu persatu secara perlahan semua kenangan akan terangkat di pikiran kita. Dan perasaan pun akan semakin lega. Sampai kamu sadari bahwa selama ini kamu sangat ingin melepaskannya tapi terikat akan sesuatu yang dianggap sakral dan mencoba bertahan.  Tenang ini bukan salahku atau aku yang membuat kesalahan. Paling tidak aku tidak perlu memulai menyakiti atau membawa karma buruk ke kehidupanku selanjutnya. Segalanya sudah terasa cukup dan rasa siksa batin ini sudah menghilang. Ternyata benar kata orang-orang bahwa "waktu bisa memperbaiki segalanya". Hanya terkadang kita suka membodohi diri untuk meraih kembali hal-hal yang sudah diperingatkan alam semesta untuk kita lepaskan.  Aku bersyukur sekali dengan segala yang aku miliki saat ini. Kegiatan baru, teman baru, lingkungan baru dan