Skip to main content

KAFFEINE

Gedung Forum Nine GF No. 7 Jl. Imam Bonjol

1/8/2015

Liat postingan di Insta mengenai bebek goreng Bali yang katanya enak banget. Ngebuat gw dan Lawya pengen coba kuliner. Sebenarnya sih tempatnya sering kita lihat berhubung dekatan dengan Harbour 9. Hanya saja kita gak terlalu fokus karena mungkin tempatnya hampir sama dengan cafe-cafe yang lainnya. Gak ada sesuatu hal yang berbeda.

Setelah banyak yang bilang Bebek Gorengnya the best.. fine!! after Lawya Holiday dari NZ, kita pun bergegas kesana sambilan cerita2 mengenai perjalanan disana. Begitu tiba disana kita dihadapkan dengan pelayan yang intonasi suaranya lebih cocok jadi Pramugari dibandingkan pelayan. Mood makan gw menurun ngedenger suaranya yang menjelaskan setiap menu yang kami tanyakan. Please give me another waiters!!! (dalam hati gw teriak). But anyway, ya sudahlah apa boleh buat, dengerin aja apa yang dia bilang. Masalahnya gw udah lapar banget.

Gw penasaran dengan menu bebek yang jadi andalan mereka. Apa yang buat begitu spesial dengan harganya yang lumayan tinggi. Hingga akhirnya bebek itu pun hadir di tengah-tengah kami. 

Kaffeines Crispy Duck (92rb) ****

Wohooo.. so big!! untung cuma pesan satu. Walawpun si pelayannya bilang "satu aja mbak? porsinya gak gede koq." dengan logat pramugarinya. Buset dah.. mungkin dia kalo makan 2 x lipat dari ini porsinya. Kalo makan segede ini sendiri ya enaknya bawa pulang kerumah.. trus makan santai sampe tulangnya abis semua.
Kalau dari menunya, detail makanan with ini with itu with ono, kesannya sampingan si bebek banyak banget. Ternyata hehehe hanya kata2 bulek mendeskripsikan jenis2 sambelnya dan sayur mini di dalam piring. Hampir sama kalo menu Gado-gado yang tertulis di menu Hotel, panjang banget.
Kita coba makan dengan hanya menggunakan sendok dan garpu. Bener-bener dagingnya empuk banget sampe ke tulang-tulang. Rasanya juga crispy dan bumbunya kerasa tanpa perlu sambel tambahan. Sambilan cerita-cerita, gak terasa si bebek udah tinggal tulang belulang. Sampai akhirnya kita sepakat buat kunjung ke dua kalinya dan coba bebek panggang nya. Mantap ****


 Balinese Satay Lilit (40.5rb) ***

Sebagai teman si bebek, kami pesan Sate lilit kesukaan Lawya. Setiap ada sate lilit pasti pesan. Ntah kenapa begitu. Padahal sate lilit dimana-mana ya sama aja. Pada saat pesan, kami sedikit bingung apakah sate ayam atau ikan. Bersitegang cukup lama di depan pelayan pramugarinya, akhirnya di mix antara ayam dan ikan. 
Kalau untuk tekstur lumayan oke sih dan rasa cukup mengikat di lidah. Hanya saja batang serai nya gede banget, jadinya dagingnya cuma makan sedikit. Aaah kalo gw sih lebih mending sate biasa pake lidi + dagingnya banyak. 

Lychee Ice Tea (30rb)****
Rasa teh nya oke dan gelasnya juga gede. Katanya minuman ini sering jadi pesanan kalo makan yang berat di cafe ini. Bener aja seger habis. Tapi karena Lawya udah pesan minuman yang ini, gw jadi pesan minuman yang lain dan mengecewakan.

Strawberry Juice (28rb)**
Tega banget kan ngeliat minuman ini. Harga hampir sama dengan Lychee Tea, tapi ukurannya minim banget dan terasa begitu encer. Mungkin ini nasib gw kali, gak mau kompakan minuman dengan temen gw. 

Nah kira-kira begini nih suasananya. Tidak terlalu mewah tapi lumayan santai untuk take a lunch or dinner disini. Tapi yang kita pegang di foto bukan dari Kaffeine, itu kita beli khusus di Howey buat kita makan bareng-bareng. Tapi sayangnya tanpa pengumuman apa-apa, ternyata kalau makan makanan dari luar dikenakan charge 20rb. Wow sadis bener.....,, sedangkan SOHO dan Karibia, Pilastro dan banyak cafe lainnya juga tidak terlalu straight rule like this la... Untungnya kami masih pake buat poto, makannya kita cari tempat hangout khusus ngopi aja ya.. Soalnya perut udah kenyang makan berat, cuma butuh makanan penutup.

Next kita masih mau makan disini cobain bebek panggangnya. Tapi please please gak sama waiters yang itu diladenin!!




Comments

Popular posts from this blog

KULINER DI LUANG PRABANG - LAOS

Maret 2019 Sebelum ke suatu tempat biasanya aku searching dulu kulineran apa yang bisa aku dapatkan di sana. Liat lokasi, harga dan jenis makanan. Banyak kali kan bertebar di internet bermacam-macam blog menerangkan. Ada yang info tentang ke halal-annya dan ada yang asal aja bertabur yang penting enak.  Nah kalau untuk negara ini pasti gak bisa dicari label MUI nya. Asal tidak mengandung #pork dan #alkohol saja, saya rasa sudah cukup. Atau solusi lainnya bawa makanan sendiri atau bawa mie instant ya.  MORNING MARKET LUANG PRABANG Kita tiba di pagi hari dan langsung menuju Morning Market yang katanya sudah buka dari jam 8 pagi. Lokasinya semua tidak ada yang jauh dan sepertinya berjalan kaki saja sudah cukup. Itung-itung sekalian olah raga kan. Apalagi semenjak sudah ada fasilitas google map, sunggu membantu sekali. Ya pastinya harus memastikan agar kuota selama disana cukup.  Karena lokasi yang satu dengan yang lain tidak terlalu jauh, beberapa saat pasti langsung hapal tan

RESTORAN KEMBANG TANJUNG MORAWA

Medan, 19 April 2019 Setiap hari aku itu selalu melewati Restoran Kembang pada saat pergi dan pulang kerja. Dari mulai penimbunan sampai dengan sudah jadi sekarang ini. Banyak simpang siur mengatakan tentang tempat ini. Dari mulai tempat permainan, atau ini adalah cabang Lembur Kuring atau cabang resto yang berada di wilayah sana juga. Apalagi ada kaum yang nyinyirin kalau restonya gak bakal rame karena ada penjual yang tidak elok di satu sejajaran Resto. Duh ya, Restonya segede gaban gitu diributin dengan penjual yang ada di sejejarannya. Dan ini tempat juga di tengah-tengah dengan tembok yang gagah. Aroma apapun gak masuk dan yang ada aroma masakan dia yang keluar sampe kemana-mana buat lapar. Ah itu percakapan orang sirik aja. Dan pada saat sebelum Cheng Beng 2019, mereka langsung gubrak buka dengan nama Restoran Kembang Indonesia. Yang katanya satu group dengan yang di Medan. Duh aku langsung kepengen makan dan seret Thicka Perempuan sebagai salah satu partner kulinerku.

HIDUP YANG LEBIH BAIK

Saat kehilangan itu menjadi hal baik yang pernah terjadi pada diri kita, apakah kita masih akan mengingat rasa sakit itu atau membiarkannya hanyut ke tempat yang kita sendiri lupa jika pernah ada.  Satu persatu secara perlahan semua kenangan akan terangkat di pikiran kita. Dan perasaan pun akan semakin lega. Sampai kamu sadari bahwa selama ini kamu sangat ingin melepaskannya tapi terikat akan sesuatu yang dianggap sakral dan mencoba bertahan.  Tenang ini bukan salahku atau aku yang membuat kesalahan. Paling tidak aku tidak perlu memulai menyakiti atau membawa karma buruk ke kehidupanku selanjutnya. Segalanya sudah terasa cukup dan rasa siksa batin ini sudah menghilang. Ternyata benar kata orang-orang bahwa "waktu bisa memperbaiki segalanya". Hanya terkadang kita suka membodohi diri untuk meraih kembali hal-hal yang sudah diperingatkan alam semesta untuk kita lepaskan.  Aku bersyukur sekali dengan segala yang aku miliki saat ini. Kegiatan baru, teman baru, lingkungan baru dan