Skip to main content

ANJANI Pelecing Ayam Taliwang Khas Lombok

Jl. Ringroad - Medan 

12/8/2015

Gw warga daerah setia budi Medan, tapi beneran gak tau ada tempat makan Anjani. Taunya dari Intagram yang di upload sama temen kita yang gak deket. Coba cek map nya, tapi gak akurat. Mungkin temen kita checkin tempat pada saat berada di rumahnya, jadi malah begitu ke google map, yang ada point nya berada di dalam komplek Tasbih. 
Karena wa juga warga setia budi, gw coba hunting sendiri sebelum bawa Lawya makan dan kuliner disana. Iseng-iseng sepanjang jalan coba liatin sejajaran ruko. Ok..got it!! ternyata sebelum JM Bariani kalau dari ringroad tasbih.
Next day .. gw dan Lawya pun hunting kesana. Tempatnya ya AC alam dan waktu itu tidak ada orang hanya kami. Mungkin juga waktu dinner belum pas. Karena memang niatan, sepi atau gak nya, kita tetap kuliner disana.
Liatin menu buat cari-cari sate lilit koq gak ada. Yaaah ternyata habis. Padahal Lawya mau datang karena pengen coba sate lilitnya. Hmm.... selalu nya kejar sate lilit. Hampir cancel sih, hanya saja temen gw bilang gak masalah gak ada sate lilit. Kulineran pun dilanjutkan

Bebek Goreng Bali Crispy (20rb)****

Garing bebeknya, gak kalah sama yang di Kaffeine. Bedanya cuma yang sana lebih rapi, besar, makan pake AC + menunya pake bahasa bulek. Untuk rasa oke juga loh, dagingnya empuk dan sambel2 coleknya juga sayurnya pas nempel rasanya di bebek gorengnya.

Ayam Kampung 1/2 ekor (33rb)****
Ini beneran empuk banget. Walau agak lama datangnya karena begitu kita pesan, mereka baru mulai panggang buat kita. So fresh!! Sambalnya juga ajiib banget. Pedasnya gak nanggung2. Lawya sampe mo pingsan nahan pedasnya, sampe-sampe harus lari kemobil buat ambil coklat untuk ngilangin pedasnya. Katanya semua mulutnya udah kerasa kebas. Tapi anehnya.. udah tau gak tahan, koq malah dimakan lagi ayamnya coel2 sambal. 

Soto Sasak Ayam (15rb) ****
Naaah ini kita pesen karena namanya aneh dan gak pernah kita dengar sebelumnya. Yang gw tau kan sasak itu di rambut bukan makanan. Isinya sih sama kayak soto lainnya, ayam, mie dan sayur2 gt. Mungkin yang membedakan rasa kuahnya yang sedikit lebih strong dari biasanya. Seger sih.. dan yang pasti pedas juga. Lawya juga sibuk sruput sruput kuahnya di akhir, padahal bill udah ditagih ke pelayannya.

Nasi Goreng Biasa (10rb) ***
Rasa nasi gorengnya si standart seperti nasi2 pada umunya. Kita pesan karena lagi malas makan nasi putih. Tapi boleh juga lah. Untuk satu porsi biasa udah cukup tanpa lauk yang lain. Karena udah ada suiran ayam dan gorengan dadar. 

Gak lama berselang, pengunjung yang lain pun mulai berdatangan. Walaupun awalnya, pelayannya agak bengong-bengong ngelayanin kami, kali ini mereka sudah terlihat sibuk untukk datang ke meja satu dan meja lainnya. Mungkin mereka juga heran dengan menu yang lumayan kami pesan banyak tapi cuma dua org aja yang makan. Hahahahahaha... Gimana dong, semua menu murah-murah, jadinya kita kalap  mau pesan sana sini. Teh manis dingin aja masih pake harga 5rb. Hmm mungkin namanya masih Teh manis dingin, bukan pake Ice Tea. 





Comments

  1. Saya orang lombok....tinggal di medan..sudah lama cari makanan khas lombok....yang tahu lokasi yang akurat kedai makan khas lombok...tolong kasi info...thanks

    ReplyDelete
  2. Eh, liat ini deh. Ayam Taliwang Khas Lombok Aulya, Tirtosari di GoFood.
    https://gofood.link/u/MzwdMe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

KULINER DI LUANG PRABANG - LAOS

Maret 2019 Sebelum ke suatu tempat biasanya aku searching dulu kulineran apa yang bisa aku dapatkan di sana. Liat lokasi, harga dan jenis makanan. Banyak kali kan bertebar di internet bermacam-macam blog menerangkan. Ada yang info tentang ke halal-annya dan ada yang asal aja bertabur yang penting enak.  Nah kalau untuk negara ini pasti gak bisa dicari label MUI nya. Asal tidak mengandung #pork dan #alkohol saja, saya rasa sudah cukup. Atau solusi lainnya bawa makanan sendiri atau bawa mie instant ya.  MORNING MARKET LUANG PRABANG Kita tiba di pagi hari dan langsung menuju Morning Market yang katanya sudah buka dari jam 8 pagi. Lokasinya semua tidak ada yang jauh dan sepertinya berjalan kaki saja sudah cukup. Itung-itung sekalian olah raga kan. Apalagi semenjak sudah ada fasilitas google map, sunggu membantu sekali. Ya pastinya harus memastikan agar kuota selama disana cukup.  Karena lokasi yang satu dengan yang lain tidak terlalu jauh, beberapa saat pasti langsung hapal tan

RESTORAN KEMBANG TANJUNG MORAWA

Medan, 19 April 2019 Setiap hari aku itu selalu melewati Restoran Kembang pada saat pergi dan pulang kerja. Dari mulai penimbunan sampai dengan sudah jadi sekarang ini. Banyak simpang siur mengatakan tentang tempat ini. Dari mulai tempat permainan, atau ini adalah cabang Lembur Kuring atau cabang resto yang berada di wilayah sana juga. Apalagi ada kaum yang nyinyirin kalau restonya gak bakal rame karena ada penjual yang tidak elok di satu sejajaran Resto. Duh ya, Restonya segede gaban gitu diributin dengan penjual yang ada di sejejarannya. Dan ini tempat juga di tengah-tengah dengan tembok yang gagah. Aroma apapun gak masuk dan yang ada aroma masakan dia yang keluar sampe kemana-mana buat lapar. Ah itu percakapan orang sirik aja. Dan pada saat sebelum Cheng Beng 2019, mereka langsung gubrak buka dengan nama Restoran Kembang Indonesia. Yang katanya satu group dengan yang di Medan. Duh aku langsung kepengen makan dan seret Thicka Perempuan sebagai salah satu partner kulinerku.

HIDUP YANG LEBIH BAIK

Saat kehilangan itu menjadi hal baik yang pernah terjadi pada diri kita, apakah kita masih akan mengingat rasa sakit itu atau membiarkannya hanyut ke tempat yang kita sendiri lupa jika pernah ada.  Satu persatu secara perlahan semua kenangan akan terangkat di pikiran kita. Dan perasaan pun akan semakin lega. Sampai kamu sadari bahwa selama ini kamu sangat ingin melepaskannya tapi terikat akan sesuatu yang dianggap sakral dan mencoba bertahan.  Tenang ini bukan salahku atau aku yang membuat kesalahan. Paling tidak aku tidak perlu memulai menyakiti atau membawa karma buruk ke kehidupanku selanjutnya. Segalanya sudah terasa cukup dan rasa siksa batin ini sudah menghilang. Ternyata benar kata orang-orang bahwa "waktu bisa memperbaiki segalanya". Hanya terkadang kita suka membodohi diri untuk meraih kembali hal-hal yang sudah diperingatkan alam semesta untuk kita lepaskan.  Aku bersyukur sekali dengan segala yang aku miliki saat ini. Kegiatan baru, teman baru, lingkungan baru dan