Skip to main content

JM BARIANI HOUSE INDONESIA

Jl. Gagak Hitam ringroad no. 88 Medan

Akhirnya kesampaian juga, kami menyempatkan diri berbuka puasa di JM Bariani House. Gw penasaran tempat ini karena setiap pulang dari cemara asri, selalunya tempat ini mencuri perhatian. Maklum, diantara bangunan yang ada hanya bangunan kaca miliknya yang terang benderang. Paling gampang deh kalo mau hunting tempat ini. Gak lama kemudian, sebelum gw cari tau tentang tempat makan yang baru ini. Gw temukan temen gw Uwi di facebook sedang merayakan ulang tahun disana. Gw hubungi, dan dia kasi recomend bagus buat gw coba tempat ini. 


Yang paling gw demen karena suasana terang, rapi dan bersih. Tempatnya sih lumayan ramai pada waktu itu karena kami datang di jam2 berbuka puasa. Tapi dengan sigap pelayan yang pastinya muslim tetap melayani kami dengan baik. Sampai gw bertanya "mbak udah buka puasa?" si mbak nya angguk2 sambil senyum2. Masih dengan sabar dengan kami yang begitu banyak pertanyaan seputar menu. Maklum saja, Lawya lebih detail memilih makanan daripada gw, jadinya ya lama lah buat berbuka. Hahahaha.

Nasi Bariani Ayam Merah IDR 40.0 ****

Makanan pertama kami coba Nasi Bariani Ayam Merah. Awalnya kami pengen pesan Nasi Gam Bariani nya. Tapi ternyata sudah sold out dari tadi siang. Katanya sih bedanya dengan nasi bariani biasa hanya tatanan makanannya aja. Kalau Nasi Gam, ayam dan nasi dicampurkan diatas piring. Its okelah, Nasi Bariani Ayam Merah juga cukup populer. Tekstur ayamnya lembut dan menyatu dengan bumbunya. Rempahnya kuat dan padat. Lu bakal keblenger kalo habisin kuah di satu mangkok ayamnya. Hahaha.

Nah ini nih nasinya bariani nya yang buat berbeda dari nasi kita pada umumnya. Panjang2 dan berbulir. Rasanya juga begitu ringan hingga gw gak sadar ternyata piring gw udah kosong. 

Kambing Bariani IDR 36.0 ****

Well done!! Lauk tambahan yang kami pilih jatuh ke Kambing Bariani. Masaknya lembut banget dan gak berbau kambing sama sekali. Mungkin tertutupi oleh bumbu yang begitu tajam. Gw suka!!

Mie Bandung IDR 30.5 ***

Untuk memenuhi perut kami yang lapar, kami coba pesan Mie Bandung yang dari postingan potonya di instagram begitu menggugah selera. Hanya saja untuk menu yang kali ini, agak sedikit buat kami kecewa. Tapi gak tau juga sih, apa rasa Mie Bandung seperti ini. Hanya saja semua menu terasa berbumbu, tapi untuk mie yang satu ini terasa sedikit hambar dan kosong. Mie nya juga terlalu masak sehingga tidak berteksture mie lagi begitu  masuk ke dalam mulut. 

Rojak Petis IDR 16.0 ***

Terakhir kita coba menu Rojak Petisnya. Gw sih gak terlalu komentar dengan menu yang satu ini karena olahannya hampir sama dengan gado2. Yang buat berbeda hanya ada potongan nenas didalamnya.

Ice Tea Tarik IDR 20.0 ****

Gak enak donk, kalo udah datang ke Resto base di Malay tapi kita gak coba teh tariknya. Kelihatan sih seperti teh tarik biasa. Tapi racikan teh dan susunya terasa pas. Gak buat kamu eneg dan kualitas rasa teh tarik juga terasa banget. Dari mulai panas sampai dingin juga gak bikin perut gw jadi mual. 

Kita kekenyangan dan sudah jepret poto sana sini. Banyak menu yang kita pengen di pic Insta JM Bariani tidak tersedia. Sedikit kecewa awalnya, tapi menu2 yang hadir agak mengobati. Berharap kunjungan berikutnya, gw dan Lawya bisa cicipi menu yang berbeda. 







Comments

Popular posts from this blog

KULINER DI LUANG PRABANG - LAOS

Maret 2019 Sebelum ke suatu tempat biasanya aku searching dulu kulineran apa yang bisa aku dapatkan di sana. Liat lokasi, harga dan jenis makanan. Banyak kali kan bertebar di internet bermacam-macam blog menerangkan. Ada yang info tentang ke halal-annya dan ada yang asal aja bertabur yang penting enak.  Nah kalau untuk negara ini pasti gak bisa dicari label MUI nya. Asal tidak mengandung #pork dan #alkohol saja, saya rasa sudah cukup. Atau solusi lainnya bawa makanan sendiri atau bawa mie instant ya.  MORNING MARKET LUANG PRABANG Kita tiba di pagi hari dan langsung menuju Morning Market yang katanya sudah buka dari jam 8 pagi. Lokasinya semua tidak ada yang jauh dan sepertinya berjalan kaki saja sudah cukup. Itung-itung sekalian olah raga kan. Apalagi semenjak sudah ada fasilitas google map, sunggu membantu sekali. Ya pastinya harus memastikan agar kuota selama disana cukup.  Karena lokasi yang satu dengan yang lain tidak terlalu jauh, beberapa saat pasti langsung hapal tan

RESTORAN KEMBANG TANJUNG MORAWA

Medan, 19 April 2019 Setiap hari aku itu selalu melewati Restoran Kembang pada saat pergi dan pulang kerja. Dari mulai penimbunan sampai dengan sudah jadi sekarang ini. Banyak simpang siur mengatakan tentang tempat ini. Dari mulai tempat permainan, atau ini adalah cabang Lembur Kuring atau cabang resto yang berada di wilayah sana juga. Apalagi ada kaum yang nyinyirin kalau restonya gak bakal rame karena ada penjual yang tidak elok di satu sejajaran Resto. Duh ya, Restonya segede gaban gitu diributin dengan penjual yang ada di sejejarannya. Dan ini tempat juga di tengah-tengah dengan tembok yang gagah. Aroma apapun gak masuk dan yang ada aroma masakan dia yang keluar sampe kemana-mana buat lapar. Ah itu percakapan orang sirik aja. Dan pada saat sebelum Cheng Beng 2019, mereka langsung gubrak buka dengan nama Restoran Kembang Indonesia. Yang katanya satu group dengan yang di Medan. Duh aku langsung kepengen makan dan seret Thicka Perempuan sebagai salah satu partner kulinerku.

HIDUP YANG LEBIH BAIK

Saat kehilangan itu menjadi hal baik yang pernah terjadi pada diri kita, apakah kita masih akan mengingat rasa sakit itu atau membiarkannya hanyut ke tempat yang kita sendiri lupa jika pernah ada.  Satu persatu secara perlahan semua kenangan akan terangkat di pikiran kita. Dan perasaan pun akan semakin lega. Sampai kamu sadari bahwa selama ini kamu sangat ingin melepaskannya tapi terikat akan sesuatu yang dianggap sakral dan mencoba bertahan.  Tenang ini bukan salahku atau aku yang membuat kesalahan. Paling tidak aku tidak perlu memulai menyakiti atau membawa karma buruk ke kehidupanku selanjutnya. Segalanya sudah terasa cukup dan rasa siksa batin ini sudah menghilang. Ternyata benar kata orang-orang bahwa "waktu bisa memperbaiki segalanya". Hanya terkadang kita suka membodohi diri untuk meraih kembali hal-hal yang sudah diperingatkan alam semesta untuk kita lepaskan.  Aku bersyukur sekali dengan segala yang aku miliki saat ini. Kegiatan baru, teman baru, lingkungan baru dan