Skip to main content

LOVING HUT

Jl. Mataram no. 2B

Tanggal 3 Mei 2015 jatuh pada hari Minggu dan kata Lawya tanggal 3 itu jatuh pada hari Vegetarian mereka. Gw pengen banget dari dulu makan vegetarian langsung di resto nya. Tapi karena gw pribumi dan rata2 yang makan Vege di resto itu orang Chinese, ya gw urungkan niat donk. Gw kan pastinya juga sangsi apakah menunya halal atau tidak.
Nah kebetulan temen gw yang Chinese ini baik hati dan mau nemenin gw buat makan Vege di hari Vege mereka. Gw seneng banget begitu diajak Lawya dan pilihan kali ini jatuh di Loving Hut dekat jalan Gajah Mada.

Bener aja, hari itu rame banget disana dan gw gak nemu wajah pribumi sedikitpun. Tapi semua pelayan wanita menggunakan jilbab disana (pribumi). Gw langsung ngerasa nyaman dan pilih tempat duduk deretan belakang biar agak santai. Tempatnya bersih walaupun begitu banyak manusia yang keluar masuk selesai makan. Begitu menu datang, gw tersenyum simpul karena tidak paham sama sekali. Ada dua jenis menu juga, yang menggunakan bawang atau tidak. Karena sebagian mereka Vege juga ada yang tidak mengkonsumsi bawang. Okeh.. semua gw serahkan pengalaman makan gw ke Lawya. 

Yangchow Fried Rice IDR 28.0 *****
Nasi goreng dengan campuran wortel, kacang polong,
jagung, chasio nabati

Mungkin sebagian orang risih  dengan menu begini. Tapi bagi gw kagak karena olahan nabati yang memang bener2 tidak merusak rasanya. Rasanya ringan dan setiap suap makanan yang hadir di mulut tidak buat eneg atau kekenyangan berlebihan. Ngeliat nasinya yang begitu ramai jagung, kacang polong dan lainnya membuat wa awalnya ragu apakah nasi goreng ini terasa enak. Karena jujur saja gw paling anti yang namanya jagung dan kacang polong di makanan gw, apalagi nasi. Tapi kali ini beda, semua padanan bumbu terasa pas di lidah. Membuat gw pengen makan lagi dan lagi. 

Royal Satay IDR 25.0 ****
Sate bakar ayam vegan dimasak dengan bumbu spesial

Sebagai menu tambahan buat nasi gorengnya, kita pesan sate ayam vegan nya. Yang pastinya enak dan tidak terasa berlemak. Bumbunya juga terasa pas di lidah. Tapi Lawya info gak boleh kebanyakan makan satenya, karena dominan dibuat dari adonan tepung. Oke gw patuh makanya temen gw hanya makan 2 tusuk sedangkan wa sisanya. Hahahhaha...

Dumpling Golden Noodle IDR 25.0 ***
Mie pangsit dengan wantan, jamur olahan, 
tauge dan sawi dengan kuah bening yang segar

Setelah makan nasi, kita pun lanjutkan dengan mie as usual. Kali ini pilihan jatuh ke Dumpling Golden Noodle. Rasanya sih biasa aja, tidak terlalu istimewa. Tapi menu penutup kali ini bisa buat lebih fresh dan kenyang. 

Gw masih penasaran dengan menu keluarga, bukan dengan porsi perorangan aja. But belum ada kesempatan seperti itu karena harus bawa rekan yang lain. Belum tentu cocok selera dan cocok waktu. Oke deh.. Lawya janjikan gw next coba di tempat makan vege yang lain. Siip.. next journey ya.... vege time!!

Comments

Popular posts from this blog

KULINER DI LUANG PRABANG - LAOS

Maret 2019 Sebelum ke suatu tempat biasanya aku searching dulu kulineran apa yang bisa aku dapatkan di sana. Liat lokasi, harga dan jenis makanan. Banyak kali kan bertebar di internet bermacam-macam blog menerangkan. Ada yang info tentang ke halal-annya dan ada yang asal aja bertabur yang penting enak.  Nah kalau untuk negara ini pasti gak bisa dicari label MUI nya. Asal tidak mengandung #pork dan #alkohol saja, saya rasa sudah cukup. Atau solusi lainnya bawa makanan sendiri atau bawa mie instant ya.  MORNING MARKET LUANG PRABANG Kita tiba di pagi hari dan langsung menuju Morning Market yang katanya sudah buka dari jam 8 pagi. Lokasinya semua tidak ada yang jauh dan sepertinya berjalan kaki saja sudah cukup. Itung-itung sekalian olah raga kan. Apalagi semenjak sudah ada fasilitas google map, sunggu membantu sekali. Ya pastinya harus memastikan agar kuota selama disana cukup.  Karena lokasi yang satu dengan yang lain tidak terlalu jauh, beberapa saat pasti langsung hapal tan

RESTORAN KEMBANG TANJUNG MORAWA

Medan, 19 April 2019 Setiap hari aku itu selalu melewati Restoran Kembang pada saat pergi dan pulang kerja. Dari mulai penimbunan sampai dengan sudah jadi sekarang ini. Banyak simpang siur mengatakan tentang tempat ini. Dari mulai tempat permainan, atau ini adalah cabang Lembur Kuring atau cabang resto yang berada di wilayah sana juga. Apalagi ada kaum yang nyinyirin kalau restonya gak bakal rame karena ada penjual yang tidak elok di satu sejajaran Resto. Duh ya, Restonya segede gaban gitu diributin dengan penjual yang ada di sejejarannya. Dan ini tempat juga di tengah-tengah dengan tembok yang gagah. Aroma apapun gak masuk dan yang ada aroma masakan dia yang keluar sampe kemana-mana buat lapar. Ah itu percakapan orang sirik aja. Dan pada saat sebelum Cheng Beng 2019, mereka langsung gubrak buka dengan nama Restoran Kembang Indonesia. Yang katanya satu group dengan yang di Medan. Duh aku langsung kepengen makan dan seret Thicka Perempuan sebagai salah satu partner kulinerku.

HIDUP YANG LEBIH BAIK

Saat kehilangan itu menjadi hal baik yang pernah terjadi pada diri kita, apakah kita masih akan mengingat rasa sakit itu atau membiarkannya hanyut ke tempat yang kita sendiri lupa jika pernah ada.  Satu persatu secara perlahan semua kenangan akan terangkat di pikiran kita. Dan perasaan pun akan semakin lega. Sampai kamu sadari bahwa selama ini kamu sangat ingin melepaskannya tapi terikat akan sesuatu yang dianggap sakral dan mencoba bertahan.  Tenang ini bukan salahku atau aku yang membuat kesalahan. Paling tidak aku tidak perlu memulai menyakiti atau membawa karma buruk ke kehidupanku selanjutnya. Segalanya sudah terasa cukup dan rasa siksa batin ini sudah menghilang. Ternyata benar kata orang-orang bahwa "waktu bisa memperbaiki segalanya". Hanya terkadang kita suka membodohi diri untuk meraih kembali hal-hal yang sudah diperingatkan alam semesta untuk kita lepaskan.  Aku bersyukur sekali dengan segala yang aku miliki saat ini. Kegiatan baru, teman baru, lingkungan baru dan