Skip to main content

FLUFFY CUPS Komp. Centrium No. 64

17 Januari 2014 (Sabtu)

Setiap melewati Jl. Brigjend Katamso, gw dan Lawya selalu melihat ke arah Komp. Centrium. Bangunan komplek apa ini? Apakah ada Cafe nya?? Hahaha selalunya kami berpikiran makanan. Dan akhirnya memang benar disana terdapat dua Cafe. Bugis dan Fluffy Cups. Tapi untuk kali ini, kita tes terlebih dahulu Fluffy Cups.
Setelah melihat review dari makanmana.net, kita coba mampir kesana. Ya walaupun salah satu teman kami merasa kalau padu padan waffle dan gorengan kurang cocok di lidah dan terasa aneh. Kami tetap ingin mencobanya. 

Begitu tiba disana, gw ngeliat Fluffy Cups hanya terpisah beberapa ruko dari Bugis Cafe. Tempatnya sih gak terlalu besar tapi lumayan nice. Gw suka pencahayaannya yang terang dan perpaduan minimalis yang tertata di 1 ruko saja. Langsung saja begitu duduk kita buka2 menu yang tersedia. Gw salahnya lupa foto isi buku menunya. Cukup membingungkan karena tidak tertata rapi antara gambar dan judul makanan. Jadi kita hanya tebak2 saja dan paling gak terpaksa tanya ke si mbak2 pelayannya. 

Karena tidak begitu banyak pilihan, kita pun mulai order beberapa makanan recomend si mbak nya.


WAFFLES FRIED CHICKEN STEAK (IDR 30) ***

Nah ini dia menu andalan di Fluffy Cups. Chicken Steak yang crispy diapit oleh Waffles yang lembut. Tidak ada sayur ataupun saos spesial berada diantaranya. Hanya Waffle dan Chicken Steak. Untuk penambah kemesraan di atas piring, mereka menyajikan kentang yang tidak crispy, masih terasa tekstur rasa kentangnya. Kelihatan dari bentuknya sih gosong, but still oke untuk dimakan. 
Untuk saos mereka menyediakan saos cabai olahan. Gw sendiri bingung, kenapa bukan saos ABC sambal goreng saja lebih sesuai. Tapi mungkin dari pihak resto sudah membuat keserasian diantaranya. (Bagi gw tetap lebih cocok saos ABC)
Untuk rasa, waffles sih lumayan enak, lembut serta terasa ringan (tidak buat eneg). Tapi untuk Chicken steaknya masih kurang berbumbu, terasa hambar. Jadinya paduan antara waffle dan Chicken Steaknya tidak pas di lidah. Coba aja kalau Chicken Steaknya lebih terasa kaldu ayamnya, gw rasa bakal perfecto.




CREEPES BANANA (IDR 20) ***

Untuk menu Creepes, kami memilih yang manis. Dilihat dari sajian awal, es krim nya sudah meleleh duluan sebelum di konsumsi. Hanya sedikit gumpalan yang ada. Gw tidak tau, apakah Ice Creamnya dari awal tidak terlalu beku pada saat diletakkan di Creepes hangatnya. Mungkin niatnya agar terlihat melted dan tersebar di sekitar Creepes. Tapi gw lebih suka diletakkan disamping Creepes jika Ice Creamnya tidak terlalu beku. (Beda orang beda pendapat dan keinginan). Creepesnya lembut dan gw rasa sih x ini pas rasanya. 


 MOCHA OREO COFFEE (IDR 25) **


Awalnya kita masih bingung memilih antara Avocado atau Mocha ini. Tapi si mbak nya saranin kita ini, katanya ini juga salah satu recomend yang enak. Karena ini minuman pesananan Lawya dan gw gak mau kejadian Sakai Sushi terulang lagi dengan tanggapan rasa dari dia yang berantakan, gw langsung minta ke dia buat juga mencicipi.

Hm.. setelah gw cicipi, gw berfikir dan sedikit heran dengan Lawya yang tidak ada complain sama sekali. Gila!! manis banget. Untung aja gw masih punya minuman Lime gw yang tersisa buat ngilangin rasa manisnya .

Buat yang gak suka manis, never try deh. Atau paling gak, infokan dulu dengan si Mbak jangan manis x.






MOJITO mint & lime (IDR 20)

Nah ini nih salah satu minuman yang juga di recomend sama mbaknya. Rasanya sih seger abis dan buat yang suka asem2, ini pilihannya. Lebih cocok minuman ini deh, after makan semua pesanan diatas yang lemak dan manis. Yang gw sayangkan, digambar warnanya orange, kenapa keluarnya White ya.











Untuk keseluruhan, harusnya sih ragam menunya dibanyakin. Karena untuk next visit, gw pasti agak sedikit bingung mau coba menu yang mana lagi. Tapi untuk cari suasana yang berbeda, gw tetap saranin ini tempat.



Comments

Popular posts from this blog

KULINER DI LUANG PRABANG - LAOS

Maret 2019 Sebelum ke suatu tempat biasanya aku searching dulu kulineran apa yang bisa aku dapatkan di sana. Liat lokasi, harga dan jenis makanan. Banyak kali kan bertebar di internet bermacam-macam blog menerangkan. Ada yang info tentang ke halal-annya dan ada yang asal aja bertabur yang penting enak.  Nah kalau untuk negara ini pasti gak bisa dicari label MUI nya. Asal tidak mengandung #pork dan #alkohol saja, saya rasa sudah cukup. Atau solusi lainnya bawa makanan sendiri atau bawa mie instant ya.  MORNING MARKET LUANG PRABANG Kita tiba di pagi hari dan langsung menuju Morning Market yang katanya sudah buka dari jam 8 pagi. Lokasinya semua tidak ada yang jauh dan sepertinya berjalan kaki saja sudah cukup. Itung-itung sekalian olah raga kan. Apalagi semenjak sudah ada fasilitas google map, sunggu membantu sekali. Ya pastinya harus memastikan agar kuota selama disana cukup.  Karena lokasi yang satu dengan yang lain tidak terlalu jauh, beberapa saat pasti langsung hapal tan

RESTORAN KEMBANG TANJUNG MORAWA

Medan, 19 April 2019 Setiap hari aku itu selalu melewati Restoran Kembang pada saat pergi dan pulang kerja. Dari mulai penimbunan sampai dengan sudah jadi sekarang ini. Banyak simpang siur mengatakan tentang tempat ini. Dari mulai tempat permainan, atau ini adalah cabang Lembur Kuring atau cabang resto yang berada di wilayah sana juga. Apalagi ada kaum yang nyinyirin kalau restonya gak bakal rame karena ada penjual yang tidak elok di satu sejajaran Resto. Duh ya, Restonya segede gaban gitu diributin dengan penjual yang ada di sejejarannya. Dan ini tempat juga di tengah-tengah dengan tembok yang gagah. Aroma apapun gak masuk dan yang ada aroma masakan dia yang keluar sampe kemana-mana buat lapar. Ah itu percakapan orang sirik aja. Dan pada saat sebelum Cheng Beng 2019, mereka langsung gubrak buka dengan nama Restoran Kembang Indonesia. Yang katanya satu group dengan yang di Medan. Duh aku langsung kepengen makan dan seret Thicka Perempuan sebagai salah satu partner kulinerku.

HIDUP YANG LEBIH BAIK

Saat kehilangan itu menjadi hal baik yang pernah terjadi pada diri kita, apakah kita masih akan mengingat rasa sakit itu atau membiarkannya hanyut ke tempat yang kita sendiri lupa jika pernah ada.  Satu persatu secara perlahan semua kenangan akan terangkat di pikiran kita. Dan perasaan pun akan semakin lega. Sampai kamu sadari bahwa selama ini kamu sangat ingin melepaskannya tapi terikat akan sesuatu yang dianggap sakral dan mencoba bertahan.  Tenang ini bukan salahku atau aku yang membuat kesalahan. Paling tidak aku tidak perlu memulai menyakiti atau membawa karma buruk ke kehidupanku selanjutnya. Segalanya sudah terasa cukup dan rasa siksa batin ini sudah menghilang. Ternyata benar kata orang-orang bahwa "waktu bisa memperbaiki segalanya". Hanya terkadang kita suka membodohi diri untuk meraih kembali hal-hal yang sudah diperingatkan alam semesta untuk kita lepaskan.  Aku bersyukur sekali dengan segala yang aku miliki saat ini. Kegiatan baru, teman baru, lingkungan baru dan