Skip to main content

BELATI & RODA

Hidup bahagia itu dimulai seperti belati tajam. Kita tidak tau pemakaian yang keberapa, belati itu akan tumpul. Tapi yang kutau, setiap saat dimanapun berada pasti ada alat yang berguna untuk mengembalikan ketajamannya. Tapi berapa banyakpun ketajaman yang tercipta dengan beragam alat yang tersedia. Tetap saja masa belati itu akan habis. Lenyap tak berbekas. Hanya tinggal gagang belati itu yang semakin licin dan kering.

Hidup ini seperti roda berputar... ya itu kata2 orang terdahulu. Sampai sekarangpun terkadang masih terbukti. Tergantung manusia memaknai seperti apa. Aku sering kali mengeluh saat aku menjumpai hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginanku. Maka sebab itu aku masih menggunakan kata roda berputar. Yah aku menginginkan istilah itu untuk orang lain, tapi bukan untukku sendiri.

Jadi dari kedua makna ini, aku memilih untuk hidup di duniaku saja. Duniaku yang hanya kutau bagaimana caranya bahagia dan tidak. Dunia dimana kuciptakan untuk menghargai setiap hembusan nafasku. 
Aku tidak menginginkan orang lain masuk atau mengikutiku. Tapi aku memberikan mereka kesempatan untuk melihat dan mendikte duniaku. Disini aku tidak tau apa arti sebuah kegagalan atau arti sebuah kemenangan. Yang aku tau hanya menghargai apa yang kumiliki saat ini.

Sekali kita mencintai, sekali juga kita tersakiti. Sekali kita menyayangi, sekali juga kita membenci. Sekali kita tertawa, sekali kita menangis. Tidak akan pernah ada habisnya. Jadi kenapa kita semua tidak mencoba bahagia untuk tersakiti atau tertawa untuk menangis. Jika takut untuk mencoba keduanya, pergilah cepat tidur dan jangan bangun kembali. 



Comments

  1. Aku tau maksud cerita ini...seperti itu menjadi pilihan mu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hm... mengerikan sekali kam sampe tau maksud dri cerita ku ini. Hahahaha.. tapi.. hm.. ya bener tebakanmu... Good Job wie ^_^

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

KULINER DI LUANG PRABANG - LAOS

Maret 2019 Sebelum ke suatu tempat biasanya aku searching dulu kulineran apa yang bisa aku dapatkan di sana. Liat lokasi, harga dan jenis makanan. Banyak kali kan bertebar di internet bermacam-macam blog menerangkan. Ada yang info tentang ke halal-annya dan ada yang asal aja bertabur yang penting enak.  Nah kalau untuk negara ini pasti gak bisa dicari label MUI nya. Asal tidak mengandung #pork dan #alkohol saja, saya rasa sudah cukup. Atau solusi lainnya bawa makanan sendiri atau bawa mie instant ya.  MORNING MARKET LUANG PRABANG Kita tiba di pagi hari dan langsung menuju Morning Market yang katanya sudah buka dari jam 8 pagi. Lokasinya semua tidak ada yang jauh dan sepertinya berjalan kaki saja sudah cukup. Itung-itung sekalian olah raga kan. Apalagi semenjak sudah ada fasilitas google map, sunggu membantu sekali. Ya pastinya harus memastikan agar kuota selama disana cukup.  Karena lokasi yang satu dengan yang lain tidak terlalu jauh, beberapa saat pasti langsung hapal tan

RESTORAN KEMBANG TANJUNG MORAWA

Medan, 19 April 2019 Setiap hari aku itu selalu melewati Restoran Kembang pada saat pergi dan pulang kerja. Dari mulai penimbunan sampai dengan sudah jadi sekarang ini. Banyak simpang siur mengatakan tentang tempat ini. Dari mulai tempat permainan, atau ini adalah cabang Lembur Kuring atau cabang resto yang berada di wilayah sana juga. Apalagi ada kaum yang nyinyirin kalau restonya gak bakal rame karena ada penjual yang tidak elok di satu sejajaran Resto. Duh ya, Restonya segede gaban gitu diributin dengan penjual yang ada di sejejarannya. Dan ini tempat juga di tengah-tengah dengan tembok yang gagah. Aroma apapun gak masuk dan yang ada aroma masakan dia yang keluar sampe kemana-mana buat lapar. Ah itu percakapan orang sirik aja. Dan pada saat sebelum Cheng Beng 2019, mereka langsung gubrak buka dengan nama Restoran Kembang Indonesia. Yang katanya satu group dengan yang di Medan. Duh aku langsung kepengen makan dan seret Thicka Perempuan sebagai salah satu partner kulinerku.

HIDUP YANG LEBIH BAIK

Saat kehilangan itu menjadi hal baik yang pernah terjadi pada diri kita, apakah kita masih akan mengingat rasa sakit itu atau membiarkannya hanyut ke tempat yang kita sendiri lupa jika pernah ada.  Satu persatu secara perlahan semua kenangan akan terangkat di pikiran kita. Dan perasaan pun akan semakin lega. Sampai kamu sadari bahwa selama ini kamu sangat ingin melepaskannya tapi terikat akan sesuatu yang dianggap sakral dan mencoba bertahan.  Tenang ini bukan salahku atau aku yang membuat kesalahan. Paling tidak aku tidak perlu memulai menyakiti atau membawa karma buruk ke kehidupanku selanjutnya. Segalanya sudah terasa cukup dan rasa siksa batin ini sudah menghilang. Ternyata benar kata orang-orang bahwa "waktu bisa memperbaiki segalanya". Hanya terkadang kita suka membodohi diri untuk meraih kembali hal-hal yang sudah diperingatkan alam semesta untuk kita lepaskan.  Aku bersyukur sekali dengan segala yang aku miliki saat ini. Kegiatan baru, teman baru, lingkungan baru dan