Skip to main content

SAWASDEE Seafood Restaurant

12 Desember 2014 (Jum'at)


Jalanan begitu padat ketika kami memutuskan untuk berangkat makan (lagi) di salah satu tempat makan Thai. Masih penasaran dengan Tom Yam, alhasil kami meluncur ke Sawasdee. Kali ini yang buat gw begitu bersemangat karena temen gw Lawya yang traktir. Thx ya Lawya ^_^ lain kali kita taruhan lagi ya. Hehehe...
Awalnya temen gw ada kasi beberapa pilihan alternatif, dari mulai Daebak, Wak Noer, Jitlada, Pilastro. Tapi dengan perdebatan berhari-hari, akhirnya pilihan jatuh ke Sawasdee. Temen gw recomend banget disitu dan setelah gw cek ke temen-temen yang lain bilang gak bakalan rugi kalo kesana. Ok kita kesana!! Berhubung kali ini di traktir, gw gak mau salah tempat dong. Hahahaha
Kali ini gw gak pegang kendali apapun buat pilih menu. Bukan karena temen gw gak kasi pilih. Tapi karena gw bener2 gak ngerti. Bingung! Semua gambar aneh dan semua tulisan di menu juga buat pusing (walaupun ada tulisan terjemahannya). Pelayannya sih tergolong ramah walaupun gw baru sadari kalo ekspresinya jarang terlihat senyum. Mungkin bawaan lahir x. 

Setelah ikut2an sok ngerti waktu ditanya temen gw "ini ok?" Gw jawab ok ok! Dalam hati gw ya lapar banget. Apapun gw bisa telan saat itu. 

Pilihan jatuh ke 5 item makanan:
1. Kaiban Toey /kalau gak salah ini Ayam Pandan (IDR 50.000,-) *
Gw tanya ke temen gw tentang rasanya gimana? dia malah bilang kurang enak seperti dulu. Gw perlu bertanya sih, soalnya kadang gw kurang percaya sama lidah gw sendiri khusus buat makanan yang packaging nya agak aneh. Waktu masih dibungkus si mirip dodol ya.. tapi begitu dibuka isinya mirip mayat, pucat banget. Hm.. tapi gw bisa habis 3 juga.

2. Kao Phad Blacan/Nasi Belacan (IDR 42.000,-) ***
Untuk nasi yang satu ini gw recomend deh. Nasinya terasa berbumbu dan berbulir. Disampingnya disajikan mangga muda, daging ayam cincang bumbu, udang ebi dan telur. Tapi setelah selesai makan, baru temen gw bilang kenapa gak pesen nasi nenas (Aaarggh suka x gt.......!)

3. Phad Thai/ Kwetiau Goreng (IDR 40.000,-) *
Sebenarnya awal menu ini, gw berharap lebih. Gw pikir ada sesuatu yang berbeda dari Kwetiau nya. Tapi ternyata ya sama aja dengan di tempat2 lain. Untuk menu yang satu ini sih ada penyesalan sedikit, karena bersisa tidak habis dimakan. Tau rasa dan bentuk begini, mending gw pesan Tom Yam nya pake bihun.

4. Po Tek Pla/Tom Yam (IDR 40.000,-) ****
This is it.. menu yang gw nantikan "Tom Yam without Santan". Untuk Tom Yam ini kita pesan hanya Ikan saja tanpa udang dan onderdil seafood lainnya. Maklumlah temen gw gak suka seafood yang lainnya selain ikan. Dari dulu gw cari tomyam dengan cita rasa seperti ini (gw juga udah lupa rasa Tom Yam di tempat lain) Tapi berhubung kali ini kena di lidah. So saya pilih la ini jadi yang terbaik untuk sementara. Karena kita hanya berdua, jadi kita pesan porsi setengahnya saja. 

5. Kai Hum Kok/ Bakso Ikan Telur Asin (IDR 42.000) ***
Ini pesanan yang terakhir yang ditawarkan ke gw. Gw tertarik karena ada telur asinnya. Well.. rasanya lumayan. Tapi perut terlalu full buat habisin. Yah terakhir bersisa banyak, gw bawa pulang deh buat ngemil dirumah. Teksturnya tidak lembut sih tapi juga tidak terlalu keras. Telur asinnya juga tidak asin seperti yang terlihat. Gw coba cicipi sausnya. Ternyata mirip saus kacang cair yang tidak padat include potongan timun di dalamnya. Gak ngerti juga sih itu saus apa, tapi paling gak cocok juga lah baksonya kita cocol pake tu saos. 

Setiap datang kesana biasanya dikasi beberapa pilihan Compliment (Ubi Thai, Pisang Santan, Bubur Sum2). Dan karena kita pesan beberapa item menu saja dan hanya berdua. Compliment yang ditawarkan hanya satu. Hm.. pelit juga hehehe. 
Banyak yang bilang Ubi Thai nya enak, so kita pilih la Ubi Thai sebagai barang gratisannya. 

Penampakannya sih seperti yang disebelah. Tapi rasanya..bisalah.. Mantap!! Gw mau makan banyak-banyak. 

Untuk minuman kita pesan Thai Cream (@IDR 28.000,-). Kalau gak suka pake cream ya boleh minta Thai polos aja. Biasanya ada dua pilihan, cream atau lemon. 

Jadi TOTAL kita bedua makan incl. Tax and Serv IDR 316,250,-




Ini bukan blog khusus kuliner. Hanya sekedar share dan tulis supaya bisa remind gw beberapa tahun ke depan, apa saja yang gw makan waktu di Sawasdee. Kalau simpan Bill ya lama2 juga ilang dan tulisannya larut habis oleh waktu. Umur bertambah pun ingatan bisa memudar. Hahahaha.....,,
Ngomong2 soal masakan Thai.. Gw rindu Golden Thai.

-oo-

Comments

Popular posts from this blog

KULINER DI LUANG PRABANG - LAOS

Maret 2019 Sebelum ke suatu tempat biasanya aku searching dulu kulineran apa yang bisa aku dapatkan di sana. Liat lokasi, harga dan jenis makanan. Banyak kali kan bertebar di internet bermacam-macam blog menerangkan. Ada yang info tentang ke halal-annya dan ada yang asal aja bertabur yang penting enak.  Nah kalau untuk negara ini pasti gak bisa dicari label MUI nya. Asal tidak mengandung #pork dan #alkohol saja, saya rasa sudah cukup. Atau solusi lainnya bawa makanan sendiri atau bawa mie instant ya.  MORNING MARKET LUANG PRABANG Kita tiba di pagi hari dan langsung menuju Morning Market yang katanya sudah buka dari jam 8 pagi. Lokasinya semua tidak ada yang jauh dan sepertinya berjalan kaki saja sudah cukup. Itung-itung sekalian olah raga kan. Apalagi semenjak sudah ada fasilitas google map, sunggu membantu sekali. Ya pastinya harus memastikan agar kuota selama disana cukup.  Karena lokasi yang satu dengan yang lain tidak terlalu jauh, beberapa saat pasti langsung hapal tan

RESTORAN KEMBANG TANJUNG MORAWA

Medan, 19 April 2019 Setiap hari aku itu selalu melewati Restoran Kembang pada saat pergi dan pulang kerja. Dari mulai penimbunan sampai dengan sudah jadi sekarang ini. Banyak simpang siur mengatakan tentang tempat ini. Dari mulai tempat permainan, atau ini adalah cabang Lembur Kuring atau cabang resto yang berada di wilayah sana juga. Apalagi ada kaum yang nyinyirin kalau restonya gak bakal rame karena ada penjual yang tidak elok di satu sejajaran Resto. Duh ya, Restonya segede gaban gitu diributin dengan penjual yang ada di sejejarannya. Dan ini tempat juga di tengah-tengah dengan tembok yang gagah. Aroma apapun gak masuk dan yang ada aroma masakan dia yang keluar sampe kemana-mana buat lapar. Ah itu percakapan orang sirik aja. Dan pada saat sebelum Cheng Beng 2019, mereka langsung gubrak buka dengan nama Restoran Kembang Indonesia. Yang katanya satu group dengan yang di Medan. Duh aku langsung kepengen makan dan seret Thicka Perempuan sebagai salah satu partner kulinerku.

HIDUP YANG LEBIH BAIK

Saat kehilangan itu menjadi hal baik yang pernah terjadi pada diri kita, apakah kita masih akan mengingat rasa sakit itu atau membiarkannya hanyut ke tempat yang kita sendiri lupa jika pernah ada.  Satu persatu secara perlahan semua kenangan akan terangkat di pikiran kita. Dan perasaan pun akan semakin lega. Sampai kamu sadari bahwa selama ini kamu sangat ingin melepaskannya tapi terikat akan sesuatu yang dianggap sakral dan mencoba bertahan.  Tenang ini bukan salahku atau aku yang membuat kesalahan. Paling tidak aku tidak perlu memulai menyakiti atau membawa karma buruk ke kehidupanku selanjutnya. Segalanya sudah terasa cukup dan rasa siksa batin ini sudah menghilang. Ternyata benar kata orang-orang bahwa "waktu bisa memperbaiki segalanya". Hanya terkadang kita suka membodohi diri untuk meraih kembali hal-hal yang sudah diperingatkan alam semesta untuk kita lepaskan.  Aku bersyukur sekali dengan segala yang aku miliki saat ini. Kegiatan baru, teman baru, lingkungan baru dan