Skip to main content

Coffee Garden

30 November (Minggu 4 Dinner)


Setelah selesai Lunch di Santika Hotel, waktu masih menunjukkan pukul 15.00 wib. Kita coba jala-jalan ke daerah kawasan Barat (Setia Budi). Gw tawarin temen gw buat kunjungi mall yang ada di daerah sana (Focal Point). Sebelum tiba disana, temen gw push bilang kalo dia teramat sangat haus. Terfikir sih mau beli Chatime waktu itu di Focal Point. Tapi berhubung setelah kita jalan-jalan melihat Liberica, Papper Lunch, Dine In di Focal Point. Gw tiba-tiba terfikir kenapa tidak ke Yakun aja untuk menghilangkan dahaga sebentar sambil berfikir dinner dimana.


Selalunya setiap kesana gw pesan Milo Kopi atau Frosty Coffee kalau gak salah ya hehe.. dan temen gw pesan Ice Aloevera. Hm.. gw lupa bilang kalau dulu gw juga pernah beli nih minuman dan rasanya hanya seperti air soda kasi gula sedikit dan dimasukkan beberapa potong Aloevera. Sorry...^_^

Kita coba bongkar Voucher DealMedan yang kita punya dan pilihan Dinner jatuh ke Coffee Garden @ Cambridge. Meluncur..............................................
Tempatnya terbuka dan beberapa mejanya selalu terisi. Voucher DealMedan kita hanya beli 1 lembar dengan harga IDR 20.000 sudah dapat 1 Main Course + 1 Ice Tea or Hot Tea.
Untuk Main Course ada pilihan 2 jenis nasi goreng dan mini burger. Karena kita sedikit jenuh dengan menu nasi goreng, akhirnya kita pilih Mini Burger****.


Karena kita berdua, menu ini cocok sekali. Kita bisa share masing2 satu dengan bentuk utuh. Gw kesel karena diatas burger di letak saus. Jadi gw gak bs bersih kalo mau makan pake tangan. Walaupun katanya harus makan pake sendok garpu, gw gak  bisa. Terbiasa beli burger itu ya makan pake tangan.
Untuk kualitas rasa, gw mau coba untuk kedua kalinya. Tapi.. gw bakal mikir deh buat makan tanpa Voucher.  Untuk menu Mini burger ini dan 1 Ice Teh dengan Voucher hanya cukup membayar ODR 20.000,- seperti yang gw sebutkan di atas. Tapi without Voucher, kita harus keluarkan kocek untuk Mini Burger IDR 27.500,- dan Ice Teh IDR 15.000,- . Total IDR 42.500,- excl Tax.


Setiap cek Kuliner, gw selalu terpengaruh dengan Indomie pedasnya. Well untuk seporsi jauh harganya dibandingkan dengan warkop. But i wanna try it. Untuk Indomie Gorengnya **, gw hanya pesan Pedas biasa karena gw juga gak tahan pedas. Harga juga lumayan tinggi IDR 14.000 untuk sepiring Indomie. Untuk menu ini gw gak sharing sama temen gw. Dia juga masih terlalu kenyang akibat makan di Santika Hotel siang harinya. Rasanya sih biasa tidak ada yang istimewa seperti yang gw harapkan. Gw masih terbayang Indomie Goreng Cabai Bali yang di Ice Snow Pekanbaru. Still the best. Atau untuk di Medannya, Warkop Elisabeth belum ada tandingannya. Hehe...

Daaan... setelah kenyang kita langsung beranjak pulang dan menikmati pertambahan timbangan badan esok harinya.



Comments

Popular posts from this blog

KULINER DI LUANG PRABANG - LAOS

Maret 2019 Sebelum ke suatu tempat biasanya aku searching dulu kulineran apa yang bisa aku dapatkan di sana. Liat lokasi, harga dan jenis makanan. Banyak kali kan bertebar di internet bermacam-macam blog menerangkan. Ada yang info tentang ke halal-annya dan ada yang asal aja bertabur yang penting enak.  Nah kalau untuk negara ini pasti gak bisa dicari label MUI nya. Asal tidak mengandung #pork dan #alkohol saja, saya rasa sudah cukup. Atau solusi lainnya bawa makanan sendiri atau bawa mie instant ya.  MORNING MARKET LUANG PRABANG Kita tiba di pagi hari dan langsung menuju Morning Market yang katanya sudah buka dari jam 8 pagi. Lokasinya semua tidak ada yang jauh dan sepertinya berjalan kaki saja sudah cukup. Itung-itung sekalian olah raga kan. Apalagi semenjak sudah ada fasilitas google map, sunggu membantu sekali. Ya pastinya harus memastikan agar kuota selama disana cukup.  Karena lokasi yang satu dengan yang lain tidak terlalu jauh, beberapa saat pasti langsung hapal tan

RESTORAN KEMBANG TANJUNG MORAWA

Medan, 19 April 2019 Setiap hari aku itu selalu melewati Restoran Kembang pada saat pergi dan pulang kerja. Dari mulai penimbunan sampai dengan sudah jadi sekarang ini. Banyak simpang siur mengatakan tentang tempat ini. Dari mulai tempat permainan, atau ini adalah cabang Lembur Kuring atau cabang resto yang berada di wilayah sana juga. Apalagi ada kaum yang nyinyirin kalau restonya gak bakal rame karena ada penjual yang tidak elok di satu sejajaran Resto. Duh ya, Restonya segede gaban gitu diributin dengan penjual yang ada di sejejarannya. Dan ini tempat juga di tengah-tengah dengan tembok yang gagah. Aroma apapun gak masuk dan yang ada aroma masakan dia yang keluar sampe kemana-mana buat lapar. Ah itu percakapan orang sirik aja. Dan pada saat sebelum Cheng Beng 2019, mereka langsung gubrak buka dengan nama Restoran Kembang Indonesia. Yang katanya satu group dengan yang di Medan. Duh aku langsung kepengen makan dan seret Thicka Perempuan sebagai salah satu partner kulinerku.

HIDUP YANG LEBIH BAIK

Saat kehilangan itu menjadi hal baik yang pernah terjadi pada diri kita, apakah kita masih akan mengingat rasa sakit itu atau membiarkannya hanyut ke tempat yang kita sendiri lupa jika pernah ada.  Satu persatu secara perlahan semua kenangan akan terangkat di pikiran kita. Dan perasaan pun akan semakin lega. Sampai kamu sadari bahwa selama ini kamu sangat ingin melepaskannya tapi terikat akan sesuatu yang dianggap sakral dan mencoba bertahan.  Tenang ini bukan salahku atau aku yang membuat kesalahan. Paling tidak aku tidak perlu memulai menyakiti atau membawa karma buruk ke kehidupanku selanjutnya. Segalanya sudah terasa cukup dan rasa siksa batin ini sudah menghilang. Ternyata benar kata orang-orang bahwa "waktu bisa memperbaiki segalanya". Hanya terkadang kita suka membodohi diri untuk meraih kembali hal-hal yang sudah diperingatkan alam semesta untuk kita lepaskan.  Aku bersyukur sekali dengan segala yang aku miliki saat ini. Kegiatan baru, teman baru, lingkungan baru dan