Mungkin aku belum bisa melepaskan masa lalu. Aku dihantui rasa bersalah dan rasa takut hingga membuatku selalu berfikir masa sekarang yang aku lalui terkait dengan masa lalu. Aku membuat diriku menjadi Djavu, padahal bukan. Aku hanya ketakutan atau bisa kenal dengan istilah trauma. Apapun hal yang bisa mengingatkanku akan hal di masa lalu, aku akan menjadi sangat ketakutan. Aku takut jika terjadi lagi hal yang sama.
Ada beberapa keputusan yang aku lakukan terdahulu yang membuat aku selalu dikejar-kejar dengan rasa penasaranku. Aku selalu membuat kata jika menjadi patokan dalam hidupku. "Jika aku tidak melakukan itu...pasti aku akan jauh lebih baik". Yah..itu hanya sebuah kalimat. Kalimat yang mengantri dalam hatiku untuk dirangsang sampai ke otak dan terfikirkan dengan sangat keras untuk mencari jawaban yang sebenarnya aku tidak tau karena itu rahasia Tuhan.
Kalimat-kalimat itu terseret-seret sampai saat ini ke kehidupanku yang ada. Setiap aku menghadapi suatu masalah, aku membiarkan itu menjadi sakit di jiwaku. Aku tidak berani membuat suatu keputusan karena aku takut kata jika itu hadir lagi. Aku takut akan penyesalan. Jadi aku berdiam diri dan tetap membiarkan rasa sakit itu masuk dijiwaku bukan sekali tapi berkali-kali.
Hingga suatu malam yang dingin, aku menemukan jawaban yang membuatku hancur menjadi debu. Aku tidak bisa merasakan dan aku tidak bisa befikir. Aku tidak bisa memahami apa yang harus aku pertahankan. Sampai akhirnya aku menolak kata jika mengalir lagi dalam hidupku.
Mungkin sebagian orang tidak memahami apa yang kumaksud dengan kata jika. Aku akan menjelaskannya sedikit yang mungkin lebih mudah untuk dicerna.
Pernahkah kamu merasa diberikan dua pilihan hidup? Yang keduanya kau rasakan sulit untuk dijalanin. Kau bingung dan merasa putus asa. Hingga akhirnya kau mendengarkan kata hatimu untuk memilih tanpa menggunakan akal pikiranmu? Setelah kau mengambil satu keputusan sesuai kata hatimu, kaupun berjalan melaluinya dan merasa cukup berbahagia. Dan disaat beban pikiran hidupmu tidak ada, kaupun mencoba kembali bepikir jika saat itu aku menggambil keputusan satu lagi yang menggunakan akal sehatku dan berfikir mungkin kehidupanku akan jauh lebih baik.
Itu sama sekali salah.... dan akhirnya aku mengetahui jawabannya saat ini. Aku mengurai kembali perjalanan hidupku yang lain pada masa lalu setelah masa traumaku. Aku dihadirkan kembali dengan dua pilihan dalam hidupku. Aku berfikir mungkin jika aku mengambil pilihan yang menggunakan akal pikiranku, hidupku akan jauh lebih baik dan aku akan menghilangkan rasa penasaranku akan trauma yang ada. Yaa..benar, aku mengambil langkah itu. Aku menahan rasa sakitku dan menjalaninya dengan menggunakan logikaku dan menghantam hatiku. Aku robot yang dikuasai akalku. Aku jatuh dan aku tetap bertahan dengan pilihanku itu, pilihan dengan akal pikiranku. Semua pertahananku itu berkali-kali menjatuhkanku.Ternyata pilihanku dengan akal pikiranku itu membuatku diam ditempat, aku malah tidak bangkit menuju dunia yang baru. Aku malah lumpuh dan berjalan tetap di lingkaran yang ada tanpa berani berbelok ke arah yang lain. Dan malam itu pun menjadi saksi bisu tanpa ketersengajaan aku melewati garis lingkaran yang sudah ada. Aku melangkah keluar dan menghilangkan kata jika di kehidupanku.
Kedua peristiwa yang kuhadapi itu membuatku sadar akan kebesaran rahasia Tuhan. Tuhan tidak akan menjadikan umatnya menjadi pribadi yang lebih baik tanpa memberikan pilihan dalam hidup dan membiarkan kita melewati kedua pilihan itu di kasus yang berbeda. Hingga kita dapat memahaminya tanpa menyalahkan Tuhan sedikitpun atas peristiwa yang kita hadapi. Jadi jika kamu sudah mengambil sebuah keputusan, itu adalah keputusan yang terbaik yang telah kamu lakukan. Jangan pernah melihat kebelakang setelah kamu membuat keputusan. Karena tidak pernah ada yang tau, apa yang terjadi di sisi pilihan yang lainnya.
Jadi aku menghentikan kata jika dalam hidupku..................................................................
Comments
Post a Comment