Skip to main content

1000 Rupiah!! Apa Tuhan menghukumku?

1000 rupiah di kantong celanaku. Aku pernah merasakannya. Tidak ada tabungan sama sekali. Hanya itu. Hidup seperti roboh, dunia hancur menenggelamkanku. Saat aku berfikir hidup masih panjang sampai menunggu akhir bulan untuk menerima gaji kembali.
Yah..tapi banyak tangan yang membantuku pada saat itu. Tidak perlu dipertanyakan kemana uang itu pergi. Yang pasti habis untuk hal-hal yang tidak baik.
Satu persatu Tuhan seolah-olah menjawab kebutuhanku. Akupun merasa orang yang paling beruntung di dunia. Seorang teman memberikanku bantuan dana khusus untukku. Namaku muncul di undian yang kuikutkan selama ini. Nilainya lumayan dan yang pasti cukup untukku bersenang-senang sampai akhir bulan.
Ucap syukurku berlimpah-limpah untuk Tuhan. Sampai aku berfikir baik banget Tuhan dengan aku yang jelas-jelas bukan umatnya yang taat. Aku tersenyum lebar dan merasa hidupku begitu sempurna. Nasihat-nasihat yang diberikan untukku ku tepis. karena aku tidak butuh nasihat mereka. Nyatanya jika aku salah kenapa Tuhan memberikanku rejeki yang sangat berlimpah.
Yah..hidup tidak semulus paha Cherry Bell katanya. Ternyata aku semakin terjerumus semakin dalam dengan masalahku. Uang berapapun tidak akan cukup untuk itu. Semkin banyak keuanganku, semakin dalam jurang yang ku masuki. Aku bukan hanya umat yang tidak taat tapi juga umat yang menganiaya orang lain. Hidupku berangsur-angsor kosong . Pikiranku hampa dan tidak ada tujuan hidup. Aku terdiam dan merenung sambil berdzikir menyebut nama Allah berkali-kali. Ada apa dengan rezeki yang kau berikan. Kenapa rezeki begitu berlimpah untuk membantuku kalau ternyata membuatku semakin jauh dari-Mu?
Semakin aku menyadari kesalahanku, rezeki ku semakin terhambat. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya diam sambil menyusuri setapak demi setapak jalan kehidupan. Hari pun berlalu begitu lambat tanpa kusadari aku berada di ambang batas hidupku yang lama dan hidupku yang baru.
Demi Allah... kulangkahkan kakiku ke depan tanpa bayang-bayang jalan yang pernah kulewatin. Alhamdulillah rezeki kembali mengalir dengan derasnya.
Tahun pun berlalu dan aku menyadari bahwa rezeki yang mengalir pada saat itu adalah hukuman untukku. Agar aku terus berada di zona hitam dan menghadiahkan aku begitu banyak derita. Ternyata malah pada saat rezeki qu di hambat, saat itulah Tuhan menyelamatkanku dari zona hitam dan kembali ke pelukan-Nya. Jika sudah waktunya, maka rezeki qu pun kembali dialirkan dengan derasnya.
Jadi jangan mengeluh jika kamu miskin, jobless, tertimpa masalah, atapun yang lainnya. Pasti ada sesuatu yang telah direncanakan buat kita. Hanya saja kita tidak boleh larut dan pasrah dengan masalah yang ada. Berusaha dan selalu berdoa.. Pasti ada jalan yang baik untuk kita menurut versi Tuhan. Hehehehe

Comments

Popular posts from this blog

KULINER DI LUANG PRABANG - LAOS

Maret 2019 Sebelum ke suatu tempat biasanya aku searching dulu kulineran apa yang bisa aku dapatkan di sana. Liat lokasi, harga dan jenis makanan. Banyak kali kan bertebar di internet bermacam-macam blog menerangkan. Ada yang info tentang ke halal-annya dan ada yang asal aja bertabur yang penting enak.  Nah kalau untuk negara ini pasti gak bisa dicari label MUI nya. Asal tidak mengandung #pork dan #alkohol saja, saya rasa sudah cukup. Atau solusi lainnya bawa makanan sendiri atau bawa mie instant ya.  MORNING MARKET LUANG PRABANG Kita tiba di pagi hari dan langsung menuju Morning Market yang katanya sudah buka dari jam 8 pagi. Lokasinya semua tidak ada yang jauh dan sepertinya berjalan kaki saja sudah cukup. Itung-itung sekalian olah raga kan. Apalagi semenjak sudah ada fasilitas google map, sunggu membantu sekali. Ya pastinya harus memastikan agar kuota selama disana cukup.  Karena lokasi yang satu dengan yang lain tidak terlalu jauh, beberapa saat pasti langsung hapal tan

RESTORAN KEMBANG TANJUNG MORAWA

Medan, 19 April 2019 Setiap hari aku itu selalu melewati Restoran Kembang pada saat pergi dan pulang kerja. Dari mulai penimbunan sampai dengan sudah jadi sekarang ini. Banyak simpang siur mengatakan tentang tempat ini. Dari mulai tempat permainan, atau ini adalah cabang Lembur Kuring atau cabang resto yang berada di wilayah sana juga. Apalagi ada kaum yang nyinyirin kalau restonya gak bakal rame karena ada penjual yang tidak elok di satu sejajaran Resto. Duh ya, Restonya segede gaban gitu diributin dengan penjual yang ada di sejejarannya. Dan ini tempat juga di tengah-tengah dengan tembok yang gagah. Aroma apapun gak masuk dan yang ada aroma masakan dia yang keluar sampe kemana-mana buat lapar. Ah itu percakapan orang sirik aja. Dan pada saat sebelum Cheng Beng 2019, mereka langsung gubrak buka dengan nama Restoran Kembang Indonesia. Yang katanya satu group dengan yang di Medan. Duh aku langsung kepengen makan dan seret Thicka Perempuan sebagai salah satu partner kulinerku.

HIDUP YANG LEBIH BAIK

Saat kehilangan itu menjadi hal baik yang pernah terjadi pada diri kita, apakah kita masih akan mengingat rasa sakit itu atau membiarkannya hanyut ke tempat yang kita sendiri lupa jika pernah ada.  Satu persatu secara perlahan semua kenangan akan terangkat di pikiran kita. Dan perasaan pun akan semakin lega. Sampai kamu sadari bahwa selama ini kamu sangat ingin melepaskannya tapi terikat akan sesuatu yang dianggap sakral dan mencoba bertahan.  Tenang ini bukan salahku atau aku yang membuat kesalahan. Paling tidak aku tidak perlu memulai menyakiti atau membawa karma buruk ke kehidupanku selanjutnya. Segalanya sudah terasa cukup dan rasa siksa batin ini sudah menghilang. Ternyata benar kata orang-orang bahwa "waktu bisa memperbaiki segalanya". Hanya terkadang kita suka membodohi diri untuk meraih kembali hal-hal yang sudah diperingatkan alam semesta untuk kita lepaskan.  Aku bersyukur sekali dengan segala yang aku miliki saat ini. Kegiatan baru, teman baru, lingkungan baru dan