Lelaki itu!
Terindah yang kupandang tentangmu adalah Keindahan yang agung dari dalam hatimu Kesempurnaan jiwamu Bagai malaikat pelindung hatiku Karna kau...bidadari kecilku Lelaki itu mengirimkan puisi itu langsung ke ponselku, Sesaat aku meminta lelaki itu menciptakan kata-kata untukku dalam waktu 10 menit. Tidak butuh sampai waktu yang kutentukan, lelaki itu mengirimkannya. Mungkin dunia khayal menuntun lelaki itu menuliskan kata-kata indah untukku. Aku tergila2 akan laki-laki itu. Tapi....siapa sangka jika puisi-puisi yang tercipta untukku itu bukan untukku. Pagi itu, seperti bukan pagi-pagi sebelumnya. Pagi dimana aku memulai kebahagiaanku dengan lelaki itu tetapi juga membuat aku memasuki lorong besar hitam dan gelap yang semakin ke ujung semakin sempit. Aku melirik jam tangan ku dan waktu sudah menandakan pukul 07.00 pagi. Di perhentian halte bus yang biasa kita naiki bersama. Aku melihat kanan dan ke kiriku, tapi tak satupun rona wajah yang kukenal. Kemana kamu? Bisikku...