MENULIS BAHAGIA DALAM LUKA
Setidaknya manusia pernah merasakan getir pahit dalam hidupnya. Tidak sekali bahkan bisa berkali. Datang pada masa kecil atau masa dewasa dan tidak juga jarang datang di saat usia tidak lagi untuk duniawi. Aku pernah terluka, ya sering dan terkadang luka itu aku yang memahatnya sendiri di hatiku ataupun luka yang sengaja disematkan seseorang dihidupku. Tidak mudah memang menepis segala sakit yang kita derita. Apalagi datangnya dari orang yang paling kita cintai, paling kita berikan segalanya di hidup kita. Tapi hidup tetap harus berjalan bukan? “WAKTU” dan “KESEMPATAN” adalah cara kita untuk bangkit dari keterpurukan. Untuk bangkit dari luka. Mungkin luka itu tidak akan pernah hilang sama sekali. Mengendap dalam di dalam tubuh. Tapi apakah rasa bahagia tidak mampu mengubur segala luka yang ada?. Timbunan bahagia saling menghimpit hingga luka itu tak tampak di permukaan. Hilang? Tentu tidak. Luka itu akan menjadi bagian dari di hidup kita untuk menjadi pelajaran, untuk menjadi kenan...